Sabtu, September 12, 2009

Menlu Turki Menolak Membatasi Kedaulatan Palestina


Berita Dunia,Cairo.-Menteri Luar Negeri Turki, Ahmed Davutoglu mengatakan, bahwa negara Palestina harus mengacu pada perbatasannya sebelum tahun 1967. Sementara itu, Davutoglu, Kamis kemarin, menambahkan perdagangan Turki dengan negara-negara Arab mencapai 37 milyar dolar. Ini merupakan volume perdagangan yang tertinggi selama ini.
Davutoglu yang berbicara pada pertemuan para Menlu Dewan Liga Arab, yang berlangsung di Cairo, Mesir, menyatakan, bahwa hubungan dengan negara-negara Arab mencapai momentum yang sangat baik di setiap wilayah (negara), dan Turki menginginkan negara-negara Liga Arab seluruh memiliki hubungan bilateral dengan Turki, dan Ankara akan segera membuka hubungan bilateral dengan seluruh anggota Liga Arab.
Davutoglu menbahkan volume perdangan antara Turki dengan anggota Liga Arab hanya mencapai 8.5 milyar dolar di tahun 2002, dan sekarang dalam lima tahun terakhir ini telah terjadi 'booming' perdagangan dengan negara-negara Arab, di mana volume meningkat dengan sangat drastis yang jumlah mencapai 37 miliyar dolar. Ini menunjukkan semakin meningkatnya hubungan bilateral antara anggota Liga Arab dengan Turki.
Selanjutnya, Menlu Turki, Davutoglu menegaskan yang menjadi prioritas kebijakan luar negeri Turki di masa depan, kaitannya  dengan Timur Tengah, yaitu menciptakan perdamaian yang permanen dan ini sangatlah penting menjaga stabilitas kawasan, ujar Davutoglu. Maka, dalam rangka membangun kawasan Timur Tengah, usaha-usaha Turki bersama dengan Liga Arab adalah menciptakan perdamaian di kawasan itu.
Menekankan pada masalah keamanan di kawasan Timur Tengah, Davutoglu, menyatakan Turki menginginkan kerjasama yang menuju kearah kesejahteraan di kawasan itu. Inilah yang diinginkan Turki. Stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan, termasuk memecahkan masalah Palestina, yang sekarang ini menghadapi penjajahan Israel, dan harus mendapatkan solusi dan prioritas. (www.eramuslim.com)

Tidak ada komentar: