Sabtu, September 12, 2009

AS Pertimbangkan Alternatif Tempat Rudal di Eropa

Berita Dunia,Washington- Pemerintah Amerika Serikat telah mengembangkan kemungkinan rencana alternatif bagi tempat perisai pertahanan rudalnya yang akan dicabut dari pangkalan rudal di Polandia dan Republik Ceko, yang diusulkan semula, kata surat kabar The New York Times dalam laporannya Sabtu.

Dengan mengutip para pejabat pemerintah yang tak disebut namanya, surat kabar itu mengatakan perubahan itu akan menyenangkan Rusia dan Jerman, namun akan mengeruhkan hubungan dengan negara-negara sekutu AS di Eropa Timur.

Para pejabat pemerintah Barack Obama mengatakan mereka berharap bisa menyelesaikan tinjauan mereka yang telah berlangsung beberapa bulan atas rencana sistem anti-kapal selam tersebut, secepat mungkin pada bulan depan.

Ada kemungkinan Obama akan menyampaikan gagasannya kepada Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, pada suatu pertemuan di New York, selama pembukaan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), kata laporan itu.

Namun mereka memperingatkan bahwa belum ada keputusan yang dibuat dan bahwa semua pilihan masih dalam pembahasan, surat kabar itu menambahkan.

Tim Obama berencana menyampaikan menu pilihan daripada rekomendasi tunggal kepada komite para pejabat senior keamanan nasional dalam beberapa pekan mendatang, kata The Times.

Hanya setelah itu, materi tersebut akan dibawa ke para pejabat tingkat kabinet dan presiden.

Surat kabar tersebut mengatakan bahwa di antara alternatif itu adalah mencabut Polandia atau Ceko sebagai tempat perisai rudal, atau bahkan keduanya.

Sementara itu pembangunan landasan pacu atau instalasi radar di Turki atau di negara-negara Balkan, sedang dibangun versi pangkalan darat bagi Aegis SM-3, suatu sistem anti-rudal yang berpangkalan di kapal.

Para pejabat mengatakan perubahan itu dilakukan bukan untuk meredakan kemarahan Rusia, tapi untuk menyesuaikan dengan apa yang mereka temukan seperti meningkatnya ancaman dari rudal jarak dekat Iran, kata laporan tersebut.

Masyarakat yang mengikuti tinjauan itu, termasuk para pejabat di Eropa Timur, mengatakan mereka pikir pemerintah sedang berencana untuk melepas tempat di Polandia dan Ceko itu, The Times menambahkan.

"Dalam hal ini jelas bahwa Eropa Timur lepas dari fokus pemerintah Amerika di bidang ini," kata surat kabar itu --yang mengutip Piotr Paszkowski, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia.

"Sistem pertahanan rudal kini sedang ditinjau kembali. Peluang bahwa sistem itu akan ditempatkan di Polandia 50-50," tegasnya.(www.antaranews.com)

Tidak ada komentar: