Sabtu, September 12, 2009

Harga Minyak Tembus Level US$72/barel

Naiknya harga minyak masih dipengaruhi oleh turunnya stok di AS dan melemahnya kurs dolar

kilang minyak (www.dpi.vic.gov.au)

Dalam transaksi elektronik untuk perdagangan Asia di bursa Nymex, New York, Jumat siang 11 September 2009 waktu Singapura, harga minyak light sweet untuk kontrak Oktober naik 41 sen ke posisi US$72,68 per barel. Dini hari tadi, nilai kontrak menguat 63 sen ke posisi US$71,94 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent di bursa ICE London naik 53 sen ke posisi US$70,39 per barel.

Sebelumnya, Badan Informasi Energi melaporkan bahwa inventaris minyak mentah di AS jatuh sebesar 5,9 juta barel pada perhitungan stok pekan lalu. Angka itu tiga kali lebih besar dibanding survei analis dari Platt, badan informasi energi McGraw-Hill Cos.

Harga minyak naik sebesar US$4 pekan ini karena investor mengawasi indeks harga saham yang menguat dan melemahnya dolar AS. Minyak diperdagangkan antara US$65 dan US$75 selama beberapa bulan karena investor berusaha untuk memperkirakan seberapa besar kekuatan pemulihan ekonomi. 

Sementara itu, nilai tukar euro menguat menjadi US$1,4611 dari US$1,4574 pada satu hari sebelumnya, dan nilai tukar dolar AS anjlok menjadi 91,25 yen dari 91,77 yen. Kartel minyak OPEC yang telah memutuskan tidak ada perubahan level produksi dalam pertemuan di Wina, Austria, mencemaskan proyeksi pemulihan ekonomi.
"Masih ada kekhawatiran besar tentang seberapa besar dan cepat pemulihan ini," kata OPEC yang menguasai sekitar 40 persen produksi minyak dunia. (www.vivanews.com)

Tidak ada komentar: