Rabu, Maret 17, 2010

Mpok Encun, UMR dan Budaya Konsumerisme

Gemala Putri - Depok

*) Mpok Encun (bukan nama sebenarnya) seorang pembantu rumah tangga pulang hari di daerah Depok 
 
Di rumah saya ia bekerja 2 jam perhari dengan upah Rp 350 ribu perbulan. Upahnya termasuk besar untuk standar daerah itu apalagi ia bekerja di dua tempat walaupun sebenarnya masih jauh di bawah UMR.  
 
Suaminya seorang tukang ojek, salah satu dari sekitar 40 tukang ojek yang mangkal di pangkalan depan sebuah perumahan. Dengan pengaturan di pangkalan tersebut, sehari ia dapat mengantar penumpang yang akan menuju sisi dalam perumahan sebanyak 5 kali. Dengan ongkos Rp 4 ribu sekali antar, rata-rata penghasilan perhari sekitar Rp 20 ribu rupiah.
 
Kerap terlihat sang suami duduk duduk di pos bersama kawanan tukang ojek lainnya sementara Mpok Encun tergopoh gopoh menyelesaikan pekerjaan untuk kemudian pindah ke rumah berikut lalu setelah itu masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya sendiri. Tampak jelas bahwa sebenarnya ekonomi rumah tangga cukup banyak bersandar pada Mpok Encun walau begitu nampaknya sang suami tidak begitu peduli walaupun bukan berarti ia melepas tanggung jawab.
 
Saya teringat waktu pertama kali ia bekerja di rumah saya, saya tidak sadar kalau ia sedang hamil.  Ibu saya yang bermata tajam langsung bisa menebak keadaan si Mpok.  Saya merasa serba salah, di satu sisi memang tidaklah manusiawi rasanya mempekerjakan wanita hamil, namun saya tahu pasti betapa si Mpok membutuhkan uang bagi keluarganya.  Akhirnya yang dapat saya lakukan adalah berusaha tidak memberikan pekerjaan yang terlalu berat.
 
Saat ia melahirkan anaknya, sang suami pagi pagi sudah mengetuk pintu rumah saya untuk meminta pinjaman Rp 200 ribu yang akhirnya tidak tega untuk ditagih mengingat keadaannya.
Pasangan ini mempunyai 3 anak, yang tertua bersekolah di SMEA. Yang menarik dengan kondisi yang bisa dibilang pas pas-an ini sang anak mempunyai handphone yang nampaknya selalu dalam keadaan siap pakai.    Dari sisi akal sehat, penggunaan pulsa handphone ditangan seorang remaja putri yang sedang senang senangnya bergaul sudah pasti sangat mempengaruhi pengeluaran rumah tangga.
 
Tidak heran Mpok Encun sering meminjam uang dari majikannya untuk macam macam keperluan yang akan dibayar dengan potongan gaji di bulan berikutnya.
 
Penggunaan handphone bagi kalangan yang belum berpenghasilan terutama kalangan bawah nampaknya merupakan salah satu pengaruh budaya konsumerisme. Bukan berarti kalangan bawah dilarang memiliki alat komunikasi tersebut, tapi sudah sewajarnya mereka harus pandai memilih mana yang lebih diperlukan agar tidak terus menerus berhutang. Mungkin apabila handphone tersebut digunakan oleh tiang keluarga maka akan lebih berdaya guna.
 
Satu lagi cerita singkat tentang Ibu Dedeh seorang pembantu rumah tangga yang suaminya menderita sakit sehingga beban keluarga harus ditanggung sendiri olehnya.
 
Suatu ketika Ibu Dedeh meminjam uang dari majikannya karena ia ingin menikahkan anak lelakinya. Ketika ditanya acara apa saja yang akan dilakukan, ternyata ia akan menyewa orkes dangdut dengan alasan malu dengan tetangga apabila pesta pernikahan anaknya terlalu sederhana.
 
Dalam pikiran lugunya yang penting pesta dulu masalah bagaimana pembayarannya nantilah dipikirkan. Ternyata justru orang orang seperti itulah yang paling rentan dengan budaya konsumerisme.  Karena pendapatan mereka yang kecil akan habis untuk sekedar membayar hutang hutang. 
 
Belum lagi habis kebingungan tentang masalah di atas, saya disodorkan bulletin dari suatu organisasi perempuan tentang kendala buruh perempuan untuk memperoleh upah dan hak hak lainnya yang menimbulkan berbagai macam perasaan di hati saya sebagai seorang buruh juga mengingat definisi kata “Buruh” yang mengacu pada seseorang yang bekerja untuk orang lain untuk mendapatkan upah dimana ia tidak mempunyai akses terhadap modal dan alat produksi . 
 
Hanya saja mungkin saya lebih beruntung, saya bekerja di perusahaan di sektor formal dengan gaji dan fasilitas hak tunjangan yang memungkinkan saya hidup memadai namun tidak berlebihan. Tapi secara kasat mata masih terlihat ketimpangan jika melihat pada strata terbawah dalam rumah tangga yaitu pembantu rumah tangga, dimana saya juga merasa serba salah dalam menyikapinya.
 
Jika kita membaca ketetapan UMR dimana upah minimum buruh perbulan sedikitnya di atas Rp 1 juta dengan waktu kerja maksimal 10 jam untuk dewasa dan 4 jam untuk pekerja dibawah umur, maka saya dapat diseret ke penjara karena memberikan upah sebesar Rp 400 ribu /bulan(bersih, semua biaya hidup seperti makan dan keperluan sehari hari sudah ditanggung) kepada pembantu rumah tangga selama ini  
 
Inilah salah satu deskripsi singkat tentang keadaan pembantu rumah tangga :
 
Ratna berusia 14 tahun waktu mulai bekerja di tempat saya, alasannya bekerja adalah untuk membantu ekonomi keluarga yang merupakan petani penggarap miskin di sudut Cianjur sana. Di rumah kecil saya yang hanya berkamar 2, ia mendapatkan kamar sendiri lengkap dengan TV berwarna 14 inch, walaupun kamar itu menjadi satu dengan ruang setrika.  
 
Ia mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang dimulai pukul 05:20 pagi. Ia sempat tidur siang dan malam hari tidur lebih dahulu dari saya. Tidak usah kuatir tentang memasak karena jika week end saya memasak dan mengurus anak sendiri. Selera saya pun cukup tahu, tempe dan sayur. 
Dengan situasi seperti apakah saya dianggap melakukan eksploitas terhadap anak? Entahlah saya tidak berani terlalu yakin.  
 
Logika sederhana saya berkata, jika saya memberhentikan anak ini karena saya tidak sanggup membayar upah sesuai UMR ditambah jaminan kesehatan maka anak ini akan kehilangan penghasilan, atau ia harus mencari majikan yang sanggup membayar dengan upah tersebut.
Jika saya ingin menyesuaikan upahnya dengan UMR, maka gaji saya harus naik drastis.
 
Mampukah perusahaan saya memenuhi ini. Dengan kata lain keuntungan perusahaan harus berlipat ganda karena harus membayar pegawainya berlipat pula. Atau saya memutuskan berhenti bekerja dengan konsekuensi pendapatan untuk rumah tangga berkurang banyak dan sudah pasti akan mempengaruhi pos pos pembiayaan yang telah disusun dengan seksama sebelumnya.
 
Bayangkan jika banyak pembantu rumah tangga di PHK karena majikan tidak sanggup membayar upah dengan standar UMR.   Tentu buruh migran akan semakin banyak dan apakah pemerintah sanggup melindungi para buruh migran tersebut di luar negeri.
 
Banyak sekali bagian bagian yang terkait dengan masalah ini.   Lagi lagi pemerintah sebagai pembuat peraturan dan organisasi buruh mungkin bisa duduk bersama para majikan agar mendapatkan solusi yang memuaskan semua pihak. Tentu saja standar upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak dapat dibandingkan dengan di luar seperti Malaysia misalnya yang mencapai Rp 1,6 juta per bulan jika dikurskan. 
 
Di Malaysia karena rata rata banyak warganya yang berpendidikan tinggi, sudah jelas kebutuhan pembantu tidak akan terpenuhi dari warga lokal dan nampaknya warga lokal yang berpendidikan rendah pun lebih memilih pekerjaan lain dari pada menjadi pembantu rumah tangga. Maka tidak heran tenaga kerja Indonesia yang karena terdesak oleh kebutuhan ekonomi membanjiri Negara tetangga itu untuk mengambil alih sektor informal tersebut.
 
Penduduk negeri jiran tersebut mampu membayar upah melebihi standar UMR dikarenakan memang kurs ringgit yang lebih tinggi ditambah tingkat kesejahteraan mereka yang melebihi Indonesia.
 
Dari situ mungkin dapat dilihat kaitannya dengan penetapan upah minimum bagi pembantu rumah tangga di Indonesia.
 
Merupakan pekerjaan tambahan bagi pemerintah untuk tidak sekedar menetapkan peraturan mengenai upah minimum bagi pekerja domestik tersebut tapi juga meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia umumnya agar kita sebagai buruh yang mempunyai pembantu rumah tangga dapat melaksanakan ketentuan pemberian upah minimum tersebut.
 
Untuk sementara ya saya baru dapat menggaji dengan jumlah segitu.  Dengan kata lain saya terpaksa pasrah deh jika harus dipenjara .....

Bung Karno Alergi, Ibu Negara Murka

Walentina Waluyanti – Holland

Kejadian “benci segi tiga” itu terjadi di era 1960-an. Ketika Bung Karno mengunjungi Filipina tahun 1964, suami Imelda, Ferdinand Marcos belum menjadi presiden. Ketika setahun sesudahnya, tahun 1965 suami Imelda diangkat menjadi presiden, Bung Karno memasuki ambang keruntuhannya.


Sukarno memang belum pernah bertatap muka dengan Imelda Marcos, mantan ibu negara Filipina. Walau kedua tokoh flamboyan tadi, Sukarno dan Imelda tak pernah bertemu, tapi keduanya mempunyai obyek yang sama untuk dimusuhi. Siapa musuh bersama mereka berdua?  Siapa lagi kalau bukan The Beatles.

Grup band asal Liverpool itu memang pernah bikin Bung Karno “alergi” dan bikin murka Ibu Negara Filipina, Imelda Marcos. Keduanya memang dikenal anti The Beatles, walau dengan alasan berbeda. Yang menarik, walau alasan anti The Beatles itu didasari latar belakang berbeda, tapi kisah tercecer di balik itu sama konyolnya. Inilah kisahnya!






Sudah banyak kita dengar kisah bagaimana Bung Karno melarang musik barat. Saya tidak ingin bercerita tentang Koes Plus yang dicekal karena musiknya yang ke-beatles-beatles-an. Itu sudah banyak kita dengar.

Dan bagaimana kisah perseteruan Imelda dengan The Beatles? Kenapa sampai John Lennon kapok dibuatnya? Kata John Lennon, “Saya tidak akan pernah mau lagi terbang ke Filipina. Bahkan cuma terbang lewat di atasnya juga ogah ah”, katanya.

Gara-garanya pengalaman pahit The Beatles ketika harus hengkang secara tidak menyenangkan dari Manila tahun 1966. Bagaimana kisahnya hingga Imelda yang tadinya kesengsem pada The Beatles, tiba-tiba jadi sangat murka pada anak-anak band itu?

Sebelum menengok insiden Imelda dengan The Beatles, sejenak kita tengok dulu situasi di tanah air tahun 1960-an. Anda tahu kan, bagaimana Sukarno memberantas musik ngak ngik ngok, termasuk musik Beatles dan Beatlemania di Indonesia.

Bukan cuma musiknya, tapi gaya rambutnya pun dilarang. Tukang cukur dilarang melayani pelanggan yang ingin memotong rambut ala The Beatles.





Razia rambut gondrong dilakukan di mana-mana. Bung Karno menyinggung dalam pidatonya tahun 1964, dia memerintahkan polisi untuk membawa anak-anak muda berambut model Beatles ke tukang cukur. Itu pidato resmi. Tapi di luar pidato, Bung Karno dengan tegas memerintahkan agar yang berambut gondrong dibikin plontos.

Kenyataannya, polisi memang tidak perlu membawa ”pasukan gondrong” ke tukang cukur. Karena polisinya sendirilah yang jadi tukang cukurnya. Inilah mungkin razia paling konyol dalam sejarah Indonesia. Karena orang yang kena razia, terpaksa manut saja model kepalanya dibikin kayak kelapa....langsung di tengah jalan! Jadi tontonan orang-orang.

Lha, polisi kok disuruh jadi hair-stylist dadakan. Hasilnya, tentu saja kepala anak-anak muda itu jadi pitak tidak karuan. Dan orang yang  menonton tertawa-tawa. Apes anak-anak muda itu. Kètèrlaluan bah! Musiknya tak boleh, rambutnya haram......dan itu pun masih belum cukup!

Ternyata razia musik, razia rambut masih pula diikuti razia lain. Yaitu razia celana jengki, celana bray-cut, celana ketat ala The Beatles. Dilarang pakai celana ketat! Untuk menentukan seberapa ketatnya celana, polisi tidak perlu pusing-pusing. Cukup pakai botol bir. Jika di ujung celana di pergelangan kaki itu botol bir tidak bisa lagi dimasukkan, ini artinya celana itu terlalu ketat. Sebagai hukuman, celana itu harus digunting sampai paha. Gampang kan?

Senjata polisi cukup botol bir dan gunting. Jadi si korban razia tadi, sudah kepala pitak, celananya  dibikin model kolor pula! Walaaah.....mau ikut mode, malah jadi salah model. Tidak heran penonton di jalanan jadi terpingkal-pingkal bersorak-sorai melihat dagelan gratisan  itu.

Sebetulnya yang jadi soal bukan ngak ngik ngok-nya. Bukan soal gondrong dan celana jengki.
Bukan soal “Amerika kita setrika, Inggris kita linggis” (jargon Bung Karno). Juga bukan soal dikipasi kelompok kiri. Sukarno bukan type plintat-plintut yang mudah dikipasi.

Masalahnya budaya  ngak ngik ngok dan gaya anak-anak band itu, di mata Bung Karno, disuntikkan oleh imperialisme kapitalis. Buat Bung Karno,  para imperialis itu hanya ingin merangsek Indonesia dengan segala cara. Termasuk melalui budaya. Itu yang jadi kutil dan bikin alergi Sukarno. Kebetulan saja yang terdengar dilarang adalah Beatles. Karena waktu itu band ini sedang digandrungi. Tapi sebetulnya yang juga ikut dilarang adalah musik barat produk kapitalisme lainnya, plus dansa-dansinya, termasuk musik Elvis Presley. Untung saja model jambul Elvis tidak ikut-ikutan dilarang.




Larangan musik tadi ikut bikin putra Bung Karno, Guntur Sukarnoputra yang waktu itu masih remaja jadi mangkel juga. Padahal Guntur itu hobby-nya musik. Sejak kelas 5 SD sudah main gitar dan punya kelompok band. Ketika SMP Guntur membentuk band Ria Remaja. Sebagai anak muda Guntur juga ingin mencoba memainkan musik yang sedang trend. Termasuk musik The Beatles yang dikatakan bapaknya ngak ngik ngok.

Guntur bercerita dalam wawancaranya, “Kalau ketahuan oleh Bung Karno saya ikut main musik, ya dipelototin atau ditegur. Hey, kamu main ngak ngik ngok, ya? Awas, jangan main lagi!”. Lalu dilanjutkannya, “Tapi kalau nggak ketahuan ya saya main lagi....ha...ha...ha...”

Di luar larangan musik barat, Bung Karno kadang “kena sentil” juga oleh joke orang-orang terdekatnya. “Kalau cewek western pasti Bung ndak bisa nolak kan?”. Menolak Marylin Monroe? Mana tahan. Rasanya tak akan ada yang percaya Bung Karno bisa bilang “NO” buat cewek, tidak perduli dia dari barat, utara maupun selatan. Memang susah cari presiden tanpa cela. Seperti kata Sukarno, “manusia mana yang tidak punya kekurangan?”.





Itu tadi kejadian anti The Beatles di Indonesia. Nah sekarang bagaimana ceritanya sampai Imelda Marcos jadi benci setengah mati  pada The Beatles? (Tentang Imelda, baca tulisan saya berjudul “Diva Poltik Paling Rakus Sedunia?”)

Bung Karno sejak semula menolak The Beatles karena alasan ideologi. Lain dengan Imelda. Tadinya ibu negara ini memang sengaja mengundang The Beatles ke istana Malacanang karena memang demen  plus demam The Beatles. Maklum, The Beatles lagi jaya-jayanya. Jadi idola di seantero dunia.

Ketika itu The Beatles diundang oleh penyelenggara showbiz untuk konser di Manila. Lalu berangkatlah mereka ke Manila. Saat mereka sedang beristirahat di hotel, tiba-tiba ada permintaan  mendadak dari ibu negara, agar mereka segera datang ke istana. Rupanya Imelda ingin pertunjukan khusus untuknya di istana. Undangan Imelda ini tak terduga, dan  itu di luar jadwal show. Karena itu dengan enteng The Beatles menolak undangan itu.

Akibat penolakan tadi, Imelda Marcos sang ibu negara menjadi  menjadi sangat murka!
Ini penghinaan terhadap ibu negara! Pasangan suami istri Marcos yang bertangan besi itu ditakuti di seluruh Filipina. Lha anak-anak gondrong slebor dari Inggris itu kok berani-beraninya bilang “NO” pada istri diktator. Kira-kira yang ada di pikiran Imelda, “buseeet....belum kenal siapa saya!!!”.






Tapi sebetulnya penolakan The Beatles itu juga karena sejak pertama kali tiba di bandara, perasaan mereka sudah tidak nyaman. Ringo Starr bilang, di setiap sudut terlihat orang-orang bawa senjata. Selain itu, menurut George begitu tiba mereka tidak menerima respek yang pantas. Petugas membentak-bentak memberi instruksi. Padahal mereka sudah keliling dunia, dan di mana-mana mereka selalu dihormati. Jadi memang sejak awal kesan tentang Filipina sudah begitu menakutkan.

Kesan menakutkan itu semakin bertambah, ketika baru saja beristirahat di hotel. Sambil berbaring setelah perjalanan melelahkan, mereka sangat kaget ketika pintu kamar terdengar digedor keras sekali. Terdengar keributan di luar pintu. Begitu pintu dibuka, sejumlah petugas bersenjata membentak, “Cepat! Kalian harus segera ke istana sekarang juga! Kalian sudah ditunggu ibu negara!”. Padahal sebelumnya tidak ada perjanjian tentang itu. Permintaan mendadak yang memaksa-maksa dan dirasa tidak sopan itu, membuat mereka tak berpikir panjang, dan berkata “No, no, no!!!”.

Sesudah penolakan itu, The Beatles merasakan sangat jelas ada skenario yang diatur untuk mengintimidasi kehadiran mereka di Filipina.

Segalanya pun menjadi mimpi buruk. Setiap menit yang mereka lalui di Manila rasanya seperti seabad. Konser mereka dihadiri penonton yang jumlahnya seperti jumlah penonton festival nyanyi tingkat kecamatan. Padahal rencananya itu adalah pertunjukan akbar dengan massa bejibun.

                        
Reklame show The Beatles di Manila, 4 Juli 1966


Pelayanan di hotel tiba-tba menjadi sangat tidak ramah. Makanan dari hotel kelihatan sangat buruk sehingga mereka jadi tak berselera  menyantapnya.

Perlakuan lebih buruk lagi mereka terima ketika tiba saatnya meninggalkan Filipina. Untuk mencapai bandara, terpaksa mereka harus menumpang motor orang yang kebetulan lewat. Soalnya tidak seorang pun mau memberi mereka tumpangan mobil. Belum lagi caci maki yang mereka terima di sepanjang jalan. Orang-orang tak segan-segan meludah kasar di depan mereka. Bahkan mereka harus membawa segala peralatan sendirian karena tak seorang pun kuli pengangkut yang bersedia membantu.

Eskalator di bandara tiba-tiba berhenti pas ketika mereka hendak menapak kaki ke tangga berjalan itu. Padahal mereka membawa kopor dan peralatan berat. Terpaksa dengan ngos-ngosan mereka harus melalui tangga biasa. Beberapa orang kelihatan seperti ingin memukul dan menyerang mereka sambil memaki kasar, “Keparat! Kalian minggat sana sekarang juga!!!”.

Paul Mac Cartney bilang, di ruang tunggu bandara mereka memilih duduk di belakang serombongan biarawati yang kebetulan ada di sana. Perhitungannya, orang-orang di negara Katolik tidak akan berani menyerang orang yang berada di dekat biarawati. Paul menggambarkan, mungkin itu jadi pemandangan unik jika ada yang memotret adegan tadi. Maksudnya kombinasi kontras antara “the bad boys” dan biarawati yang alim santun.

Setelah bersusah payah, akhirnya mereka berhasil tiba di pesawat. Kontan mereka mencium kursi pesawat, karena kelegaan yang luar biasa. Rasanya seperti baru lolos dari maut.




Paul menuduh Marcos dan Imelda telah dengan sengaja menggunakan kediktatorannya mengatur orang-orangnya untuk  meneror mereka selama di Manila. Saking geramnya, Paul berkata, “Seandainya saya punya bom, saya sudah menjatuhkan bom di sana!”. Sejak itu mereka bersumpah tidak akan pernah mau lagi menginjakkan kaki di Filipina.

Belakangan, Imelda Marcos memberi komentar dalam wawancaranya ketika ditanya apa pendapatnya tentang musik The Beatles. “The Beatles? Saya tidak pernah suka musik mereka. Musik mereka mengerikan!”, kata Imelda.

Siapa sangka seorang ibu negara terhormat,  anggun dan cantik jelita bisa mengeluarkan pernyataan konyol semacam itu, hanya karena ngambek gara-gara maunya ditolak?





Ukuran suka atau tidak sukanya Imelda memang “suka-suka”. Sentral Imelda adalah “AKU”.
Begitu “AKU”-nya tidak dituruti, maka Beatles yang tadinya dinantinya di istana dengan suka cita, kini dibencinya dengan suka-suka. Kalau maunya dituruti bilang “nice”, kalau tidak dituruti bilang “ horrible”. Wah, rupanya orang terhormat bisa juga bereaksi kekanak-kanakan kalau maunya ditolak.

Dan bagaimana ukuran suka atau tidak suka dari Bung Karno? Buat Bung Karno, urusan suka atau tidak suka itu urusan nomor dua. Ini bukan soal “AKU”. Nomor satu itu ideologi. Yang penting jangan coba ganggu gugat ideologi anti imperialisme. Sentral Bung Karno adalah “ISME”. Begitu isme-nya dan isme Beatles tidak se-harmoni, maka gunting dan botol bir yang bicara. Jangan membandingkan Bung Karno dan Imelda dong! Jauh amat! Begitu kata anda.

Membandingkan Imelda Marcos dan Bung Karno? Yang satu penghamba imperialisme kapitalis kalau perlu mengorbankan karakter bangsa. Dan yang satu arsitek karakter bangsa, karena itu menolak  menghamba pada imperialisme kapitalis. Jelas beda jauh kan?


Walentina Waluyanti
Nederland, 27 Februari 2010

Senin, Maret 15, 2010

Daerah Istimewa Surakarta

Handoko Widagdo - Solo

Setelah jenuh dengan berita-berita Century, masyarakat Surakarta saat ini sedang bergairah membahas kembalinya Daerah Istimewa Surakarta sebagai sebuah provinsi. Hal ini dipicu oleh wacana dari DPRD Jawa Tengah yang ingin memindahkan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ke Solo. Ini bukan wacana main-main, sebab konon katanya sudah dimasukkan dalam rancangan tata ruang wilayah provinsi (RTRWP). Selain ramai dibicarakan di kalangan masyarakat, gagasan pemindahan ibu kota Provinsi Jawa Tengah juga ditanggapi secara serius oleh para pejabat Solo dan kabupaten-kabupaten eks Karesidenan Surakarta. Bahkan menjadi Tajuk Rencana SOLOPOS, korannya Wong Solo.
 
Semua pejabat dan intelektual menyatakan bahwa Solo memang siap menjadi ibu kota provinsi. Konon katanya, pemindahan ibu kota provinsi tersebut adalah upaya untuk membendung pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Surakarta. 
 
Daerah Istimewa Surakarta? Apa tidak salah tulis? Yang ada kan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY? Kok bisa DIS? Mungkin para pembaca akan bertanya-tanya demikian, ketika pertama mendengar tentang Daerah Istimewa Surakarta. Padahal Daerah Istimewa Surakarta memang benar-benar ada, atau setidaknya pernah ada. 
 
Baiklah saya ringkaskan sejarah keberadaan DIS dari salah satu tulisan tentang DIS di SOLOPOS Hari Selasa tanggal 9 Maret 2010, sebagai berikut: Pada saat Indonesia merdeka, tahun 1945, tepatnya tanggal 19 Agustus 1945, atau dua hari setelah proklamasi kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melakukan rapat untuk menentukan Provinsi-Provinsi di Indonesia yang baru berumur 2 hari. PPKI memutuskan bahwa Indonesia terdiri dari 8 Provinsi plus dua daerah istimewa. Kedelapan Provinsi tersebut adalah Provinsi Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi dan Sunda Kecil. Sementara dua daerah istimewa adalah Daerah Istimewa Djogjakarta dan Daerah Istimewa Surakarta. Pada tanggal yang sama, Presiden Sukarno membuat piagam pengakuan untuk kedua daerah istimewa tersebut. Seperti halnya DIY, kepala DIS juga ditetapkan langsung oleh presiden. Untuk DIY, Sultan Hamengku Buwana dan Paku Alam ditunjuk sebagai Kepala dan Wakil, sedangkan untuk DIS ditetapkan Paku Buwana dan Mangku Negara sebagai Kepala dan Wakil. Demikianlah penjelasan Kusno S Utomo, staf peneliti Badan Persiapan Pengembalian Status Daerah Istimewa Surakarta dalam artikel tersebut.  
 
Selanjutnya Kusno menyatakan bahwa karena sengketa politik pada tahun 1946, akhirnya status istimewa tersebut untuk sementara dikembalikan kepada negara. Sebagai respons atas kesepakatan itu, pemerintah pusat menerbitkan Peraturan Pemerintah No 16 SD/1946 tanggal 15 Juli 1946 tentang Pemerintahan di Daerah Istimewa Surakarta dan Djogjakarta. Dimana salah satu diktum didalamnya menyebutkan bahwa DIS akan dikembalikan ketika situasinya telah normal kembali. 
 
Sebenarnya gagasan pembentukan Provinsi Surakarta sudah cukup lama. Setidaknya pernah muncul menghangat setelah era reformasi. Pada tahun 1998, pernah ada joke di Harian SOLOPOS tentang Republik Surakarta. Karena sifatnya joke, maka wacana tersebut segera saja menghilang. Namun demikian, gagasan untuk membentuk provinsi bukanlah sekedar joke. Sebab beberapa seminar pernah digelar di Solo. Bahkan konon katanya, beberapa kabupaten seperti Ponorogo, Pacitan, Magetan dan Ngawi berminat untuk bergabung jika Surakarta menjadi provinsi. Memang jarak kabupaten-kabupaten tersebut lebih dekat ke Solo daripada ke Surabaya. Gagasan yang sempat diseminarkan tersebut kemudian meredup lagi karena menurut kajian, wilayah calon provinsi tersebut tidak akan mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah yang memadai untuk menghidupi provinsi baru. 
 
Perkembangan Kota Solo dan kabupaten-kabupaten se-eks Karesidenan Surakarta yang pesat saat ini menyebabkan gagasan pemisahan Surakarta dari Jawa Tengah kembali menghangat. Kerjasama Ekonomi Solo Raya telah dibentuk dan dijalankan. Ini bisa menjadi cikal bakal pembentukan provinsi. Itulah sebabnya DPRD Jawa Tengah melontarkan gagasan pemindahan ibu kota provinsi. Wacana pemindahan provinsi tersebut membangkitkan kembali semangat untuk mengembalikan Daerah Istimewa Surakarta.  
 
Sebagai Wong Sala saya gembira kota saya diwacanakan menjadi Ibukota Provinsi Jawa Tengah atau bahkan menjadi provinsi baru. Tapi, apakah benar Surakarta atau Solo Raya sudah siap mengemban kembali keestimewaannya, jika Keraton Kasunanan saja sekarang punya Raja kembar?
 
 
 

Bibit Unggul?

Juwita Setiono – Australia



Zev, Cy dan rekan KoKiers,
Pagi ini saya membaca berita yang cukup menarik berjudul: “Baby Sex Selection”, tentang usulan undang-undang yang mengijinkan pasangan untuk memilih jenis kelamin bayi.

Saya sempat termenung. Apakah perlu seorang calon ibu repot-repot memilih jenis kelamin ‘calon’ bayinya? Bagaimana jika si bapak ingin anak laki-laki dan si ibu ingin anak perempuan? Bagaimana kalau nanti sudah diputuskan memilih anak laki-laki dan ternyata anak tersebut besar menjadi anak yang bandel nggak ketulungan, apa tidak membuat orangtuanya menyesal dan berkata: “Harusnya dulu kita memilih memiliki anak perempuan!” Dan apa yang memastikan kalau pilihannya tepat dan menghasilkan “bibit unggul”?

Profesor Gab Kovacs adalah salah seorang perintis Program Bayi Tabung (IVF). Beliau adalah Direktur Medik klinik bayi tabung “Monash IVF”. 
Klinik bayi tabung ini ada di beberapa lokasi di Australia, antara lain di: Melbourne, Brisbane, Rockhampton, Townsville, Geelong dan Auschenflower. Klinik Monash IVF ini juga berafiliasi dengan organisasi internasional. Semuanya dipimpin oleh team dokter profesional.

Dokter ahli kandungan Patrick  Steptoe dan Roberts Edwards adalah pelopor program IVF ini. Pada tahun 1978, pasangan Lesley dan John Brown berhasil mendapatkan anak lewat program bayi tabung. Bayi tersebut diberi nama Louise Brown. Dia lah bayi tabung pertama.

  


Australia berhasil dengan program bayi tabung pertama pada tahun 1980. Candice Reed sekarang berusia 30 tahun. Baginya program bayi tabung adalah bagian dari hidupnya, karena tanpa program ini dia tidak akan pernah dilahirkan di dunia ini.

Keberhasilan program bayi tabung ini mengundang perdebatan sengit. Program ini pada mulanya dituduh sebagai program ‘produksi bayi’ yang melawan kodrat.

Selang tiga puluh tahun kemudian, kontroversi kembali mencuat. Team dokter ahli di Australia yang dipimpin oleh Profesor Gab Kovacs sedang gencar mengusulkan agar diberlakukan undang-undang yang memperbolehkan pasangan untuk memilih jenis kelamin bayi.

Berikut ini beberapa alasan yang diajukan:
  • Biayanya tidak sedikit, berkisar antara $10,000 - $15,000. Jadi hanya pasangan yang benar2 sudah bertekad bulat yang akan meneruskan prosedurnya.
  • Biaya ditanggung “pasien”, jadi tidak membebani Departemen Kesehatan/Pemerintah.
  • Kemungkinan besar bayi yang dilahirkan memang ingin dilahirkan sebagai anak laki2/perempuan.
  • Kalau ada pasangan yang bersedia membayar mahal untuk proses bayi tabung dan pemilihan jenis kelamin bayi dan tidak diijinkan, lalu mereka mendapatkan anak secara natural tetapi jenis kelamin “yang salah”, ada kemungkinan anak ini ditelantarkan.
Saat ini pemilihan jenis kelamin bayi diijinkan di Australia hanya dalam kasus-kasus tertentu, misalnya jika ada penyakit keturunan yang hanya bisa diturunkan ke bayi laki-laki atau perempuan saja. Tetapi undang-undang yang mengatur hal ini akan segera berakhir dan peraturan baru bisa diberlakukan.

National Health and Medical Research Council (NHMRC) sedang mempertimbangkan peraturan baru yang mengijinkan pasangan untuk memilih jenis kelamin bayi, apakah untuk alasan kultur atau untuk menyeimbangkan jumlah anak laki-laki dan perempuan dalam satu keluarga.

Selesai membaca berita saya termenung lagi. Apakah perlu memilih jenis kelamin ‘calon’ bayi kalau bukan karena alasan medik? Apakah kasih sayang orangtua akan berkurang kalau anak yang dilahirkan ‘perempuan lagi’ atau ‘laki-laki lagi’?

Saya sendiri kakak beradik empat perempuan semua, kami rukun-rukun saja. Tetapi memang saya tidak pernah bertanya kepada Ibu saya apakah pernah punya keinginan punya anak satu lagi, siapa tau... laki-laki.

 


Apa pendapat rekan KoKiers mengenai hal ini?

Salam,  Juwita.

Huang

David Wirawan (Vids) - Singapore

‘Huang’ kata yang dia sebutkan, dan aku membalasnya dengan ‘David’ panggil aku ‘Vids’ aja lanjutku. Itu pertemuanku dengan seorang pemuda seumuranku saat perjalananku baru-baru ini ke Malaka. Ini perjalanan ke 3 kali aku ke Malaka, kali ini aku melihat banyaknya pembangunan disana sini terutama hotel besar dan mall-mall, tapi bagusnya pusat kota tuanya tidak berubah, semoga tetap dipertahankan.

Perjumpaanku dengan Huang memang suatu kebetulan belaka, saat menyisir pagi hari melihat jejak-jejak yang dulu pernah aku tinggalkan di Malaka, aku bertemu dengannya saat mengabadikan suatu ornament kecil di suatu rumah tua, dia juga melakukan hal yang sama, akhinrya kita saling berkenalan, ‘Hi I’m David’, kemudian dia balas ‘Huang’ , nice to meet you David."
Lalu dia melanjutkan menanyakan dari mana aku dan pas aku bilang Indonesia, dia langsung tertawa dan berkata ‘Wah sama, aku juga dari Jakarta’ . Akhirnya aku dapat teman hunting dalam perjalanan ini. Huang sangat senang dengan Malaka, dia seakan berkata setiap kali kesini aku seperti ke kampung halamanku, dan itu pun persis seperti kata-kata dahulu yang selalu aku ucapkan, seakan Malaka begitu menyatu denganku, sudut-sudut kotanya, aku sudah begitu hafal dengan kota ini.




Huang pun melanjutkan sebenarnya kita punya yang sama seperti ini di Jakarta, dan dia bercerita tentang bangunan-bangunan tua di sekitar pusat kota di kawasan Glodok yang mana masih menyimpan beberapa ornament Chinese peranakan, tapi…. Huang berhenti sebentar lalu melanjutkannya, seakan dia teringat sesuatu yang sangat dalam sewaktu bercerita itu, dan aku langsung mencoba menebak dalam hati, apakah ini peristiwa Mei 1998 lalu?
Ternyata dugaanku benar, Huang melanjutkan ceritanya, beberapa bangunan telah rusak, nilai sejarah telah hilang, menjadi abu, menjadi luka yang susah dihilangkan, komunitas Chinese peranakan yang seingatnya saat itu sedang berusaha membaur dengan penduduk lokal akhirnya banyak yang menjadi korban, mereka bukan orang kaya raya, mereka berdagang berjualan dari pagi sampai malam.
Pikiranku terbayang lagi sewaktu aku kecil dibawa mamaku kesana, yah mereka berjualan sayur, buah, obat-obatan di pinggiran jalan yang dikenal dengan Petak Sembilan, para penjual yang rata-rata etnis Tionghoa itu tiap hari menjajakan buah-buah itu didepan bangunan Glodok Plaza, mereka bukan orang yang berkecukupan, tapi mereka juga berdagang untuk hidup mereka, tapi mereka banyak yang menjadi korban, setelah kerusuhan Mei itu, mereka menjadi takut, merasa sebagai warga Negara Indonesia tapi masih dianggap seperti bukan WNI, dan mereka menjadi suara-suara yang diam karena lebih baik mereka diam agar tetap bisa melanjutkan hidupnya di Indonesia, karena memang mereka cinta Indonesia.

Huang berhenti sebentar dan menatapku, seakan ia ingin melihat ketulusan hatiku atau ingin menilai apakah aku bisa dia lanjutkan bercerita, aku pun memasukan sebutir rice ball ke mulutku, dan dia mulai lagi bercerita, Huang melihat rumah makan tua ini dan berkata, di rumahku juga seperti ini, lihat itu meja yang terbuat dari marmer, itu sudah ratusan tahun, begitu pula dengan pot-pot bunga cantik yang berlukiskan burung-burung dan pohon, berwarna putih dengan oretan berwarna biru, itu juga ada di rumah-ku dulu, dan lihat itu burung wallet yang berdiam di pojokan, dahulu juga banyak seperti itu di rumah-ku.
Tapi semua itu telah hilang, diambil, dibakar dan semua kenangan akan masa kecilku tidak ada lagi, photo-photo kecilku saat dari bayi sampai aku dewasa telah menjadi abu, rumah itu dibakar saat tengah malam saat kerusuhan, saat serangan pertama, barang-barang itu diambil dari rumahku, saat itu aku berada di depan rumah, aku menyaksikan sendiri bagaimana barang-barang orangtua-ku dijarah, dan aku menyaksikan tanpa bisa berkata apa apa, aku hanya memahami saat itu memang banyak rakyat miskin tapi mereka tidak begitu lapar untuk melakukan hal ini, beberapa orang disampingku melihat aku, kulitku memang agak hitam saat itu karena aku selalu berjemur, saat itu memang genting sekali bagi etnis Chinese karena mereka menjadi korban.
Huang berhenti sebentar mengambil es teh lalu melanjutkan lagi, saat itu ada beberapa orang yang berkata itu bukan barangku dan haram merebut barang orang lain, ada beberapa orang yang tidak peduli lagi merampas dan mengambilnya. Aku yang berdiri saat itu pun berkata, siapakah mereka ini yang begitu beringas, tapi dalam hati pun aku berkata puji Tuhan banyak yang moralnya baik. Dan aku pun selalu berdoa, dan aku menghubungi orangtua-ku yang berada di dalam rumah, sedangkan aku berada di depan menyaksikan semua ini. Dengan handphone Nokia Banana, aku menghubungi orangtua ku dan suara mama begitu bercampur aduk antara senang mendengar suaraku dan perasaan takut, aku cuma berkata, tenang, Huang ada di depan rumah, papa mama di dalam tenang aja, Huang akan menjaga situasi, kita berdoa saja, Huang minta papa saat nanti kalau suasana genting sekali dan harus pergi dari rumah, papa pegang mama dan jangan urusin harta. Tapi ternyata itu membuat mama tambah kawatir karena takut kalau aku diserang mereka.











Huang lalu melanjutkan ceritanya, Ia kemudian pergi ke tempat adiknya, karena adiknya masih kecil dan berada di rumah lain, saat itu keadaan begitu genting, beberapa rumah di sebalah rumah ortuku sudah dibakar, dan aku saat itu melintasi harus merasakan panasnya api membara, dan akhirnya aku bertemu dengan sebuah ojek, aku menanyakan ojek itu mau tidak untuk pergi ke Kalideres. Tanpa pikir panjang si ojek mau saja, aku berikan uang 20 ribu saat itu.
Huang berkata kepadaku, kamu tahu itu Slipi Jaya Plaza? Itu saat aku lewati dengan motor sedang dibakar, aku menyaksikan semua itu, dan selama perjalanan dari jalan Daan Mogot itu setiap kendaraan yang lewat di check untuk melihat orang tersebut etnis Chinese atau bukan, saat itu aku hanya berdoa dan selama diberhentikan, aku selalu lewat dan akhirnya aku tiba di rumahku, dan aku berkata kepada adikku tenang saja, mama papa baik-baik saja.
Aku pun langsung membeli persediaan makanan, Indomie dan juga karena pergaulanku dengan para tukang ojek, mereka membantuku, mereka berkata kalau ada serangan disini, kamu lari ke tempatku, dan aku saat pergi ke warung depan untuk memesan nasi, aku berkata kepada ibu penjual, bu tolong aku yah, kalau nanti ada serangan aku titip adikku disini.
Kepada adikku aku berkata, kalau nanti ada serangan karena mereka masih kecil, kalian lari menyusuri padi dan berhenti di warung makanan, kalian tinggal disana sampai aku kesana lagi menjemput.

Aku sudah berhenti dari kelezatan chicken rice ball yang terkenal itu, karena cerita dari Huang membuatku ter-focus seakan aku berada dalam peristiwa itu, Huang masih ingat sekali detil detil kejadiannya.
Huang berkata lagi semalaman dia berusaha mengontak mama papanya, ternyata tidak bisa lagi, perasaan kawatir sudah bertubi-tubi dan saat itu kami hanya berdoa dan saling menguatkan antar teman-teman dan tetangga. Kira-kira jam 3 pagi, papa telepon dari Mesjid Istiqal mengatakan kalau rumah sudah dibakar dan papa lari kesana, aku langsung menanyakan dimana mama?
Papa mengatakan kalau ia terpisah dari mama, aku kesal dan marah karena sebelumnya sudah aku katakana yang terpenting nanti saat kabur yang dipegang adalah mama, papa berkata karena papa saat itu juga menjaga nenek, jadi saat dibakar, semua terpencar.

Aku melihat mimik Huang, saat itu butiran air mengalir dari matanya, aku seakan mau memberhentikan semua cerita ini, tapi Huang melanjutkan lagi, Papa ngak bisa telp lama-lama karena itu handphone orang lain, dan papa memang tidak ada handphone, lalu aku berdoa lagi semoga Tuhan melindungi mama, dan tidak sampai 30 menit mama telepon, kalau dia berada di rumah penduduk lokal, mereka menyelamatkan mama dan menyuruh mama tinggal disana.
Saat itu aku bercampur aduk perasaannya, antara takut senang kawatir sedih, dan juga harus menjaga keadaan di sekitar rumah, 3 hari tidak tidur dan menyaksikan berita-berita di TV yang menakutkan dan akhirnya di hari minggu itu, papa pulang ke rumah, mama pun pulang hampir dengan saat yang bersamaan, kami berpelukan, aku sempat marah dengan papa karena melepaskan mama, tapi aku pun mengerti dan bilang lain kali tolong jaga mama, itu satu-satunya saat aku marah kepada papa.
Aku melihat mama memegang hanya satu tas, baju mereka cuma satu melekat di badan selama 5 hari kerusuhan, Tas yang mama pertahankan hanya berisikan dokumen akta lahir dan Kartu Kewarganegaraan Indonesia, karena Huang sekeluarga dari papa mama semua lahir di Indonesia. Dari semua harta cuma itu yang mama pentingkan, karena begitu susahnya diakui sebagai WNI, hanya selembar kartu tanda kewarganegaraan yang bisa mendapat pengakuan bahwa kami juga warga Negara Indonesia, kami lahir di Indonesia dan kami pun berjuang bersama sama untuk Indonesia.
Bolehkah kami yang kaum minoritas ini juga bisa merasakan Kemerdekaan, karena kami pun warga negara Indonesia”









Aku terdiam bisu menatap Huang, lalu Huang pun berkata itu masa lalu, sampai sekarang pun aku masih cinta Indonesia dan rasa nasionalis-ku masih tinggi, lain kali kalau kita bertemu lagi aku akan ceritakan kisahku lagi.
Ah bangunan ini beserta isi-isinya  ternyata membangunkan kisah-kisah lamaku, tapi aku senang sekarang negaraku sudah lebih maju dan semoga tidak ada lagi kerusuhan seperti dulu.
Terima kasih sudah menjadi pendengar yang baik, dan aku susah untuk menceritakan hal ini kepada orang lain.

Aku pun berkata, bolehkah aku tuliskan pengalaman ini untuk blogku dan KoKi dan mengambil photomu?

Huang berkata kalau kamu mau menuliskan ini, tolong dikasih liat ke aku dulu sebelum di-publish. Huang bertanya juga apa itu KoKi, dan aku menjelaskan sekilas tentang KoKi, dan dia berjanji akan melihatnya nanti.

Huang, terima kasih atas kisahmu, semoga kau selalu membagikan kisahmu bagi kami penerus bangsa ini, dari perjalanan malaka ini aku mendapatkan suatu pelajaran hidup lagi….




Semoga arti kemerdekaan ini bisa lebih berarti, bisa lebih dipahami, karena bagi para kaum minoritas, mereka pun juga berjuang demi bangsa dan mereka pun bagian dari bangsa ini.

Sisa-sisa Belanda Depok

Isa Alïmusa – Amsterdam

Lebih dari setengah abad Belanda sudah meninggalkan Indonesia sebagai negeri jajahan. Banyak cerita dan peninggalan yang diwariskan negara itu pasca penjajahan di Jawa yang telah berusia 250 tahun. Salah satunya, keberadaan keturunan 12 marga bekas budak yang dibebaskan saudagar tanah Belanda, Cornelis Chastelein. Mereka bermukim di kawasan Depok Lama, Bogor, Jawa Barat, dan kerap disebut Belanda Depok.
Suasana peringatan kemerdekaan Indonesia masih mewarnai Depok, Jawa Barat, hingga akhir Agustus lalu. Kibaran bendera merah-putih masih menghiasi rumah-rumah di sepanjang Jalan Pemuda, Depok Lama. Daerah ini dikenal sebagai tempat bermukim komunitas Belanda Depok. Kawasan ini berada di tengah-tengah kota Depok, di perbatasan antara kawasan Perumnas Depok I dan II. Jejeran rumah tua dengan konstruksi bangunan bergaya Belanda masih banyak ditemui di sekitar Jalan Pemuda.



Bendera merah-putih tak hanya berkibar di pemukiman warga, tetapi juga di gedung Sekolah Dasar Pancoran Mas dan SD Depok 2. Gedung sekolah ini dulunya adalah sekolah penginjilan dan sekolah anak-anak Belanda, sebelum dibubarkan pada tahun 1942.
Dijuluki si Belanda Keling atau Bule Depok

Laela Leander adalah salah satu keturunan Belanda yang tinggal di Depok. Namanya memang bermarga Belanda, tapi wajah Laela lebih tampak keturunan Ambon, kulit hitam dan rambut keriting. Laela adalah generasi ke tujuh marga Leander yang tinggal di Depok. Meski mengaku jarang berbaur dengan warga di luar komunitasnya, Laela mengaku jiwanya tetap merah-putih. “Sangat penting buat saya. Arti kemerdekaan buat kita juga. Istilahnya orang Depok yang sudah berbaur tambah bersatu lagi. Tak ada perbedaan dan harus terus dijaga,” tambahnya.
Semangat merayakan kemerdekaan terasa sampai pelosok gang. Berbagai lomba menjadi kegiatan rutin komunitas Belanda Depok tiap perayaan 17-an. Antonio Loen, yang sudah tinggal di sini sejak 60 tahun lalu, adalah salah seorang sesepuh Belanda Depok. “Macam-macam kegiatan olah raga. Catur, badminton, tarik tambang sampai panjat pinang. Kita selalu ikut,” ujarnya.


Meski sudah bertahun-tahun tinggal di Depok, sebutan Belanda Depok ternyata meresahkan Sisca Bacas. Ia merasa sebutan itu membuatnya diperlakukan berbeda dengan warga Indonesia lain. Padahal, lahir batin, ia mengaku orang Indonesia. “Sama saja. Kami ikut merayakan seperti warga negara Indonesia lainnya. Setelah proklamasi kemerdekaan, tak ada lagi perlakuan istimewa. Saya pun termasuk angkatan sesudah proklamasi dan tidak merasa generasi khusus,” ungkapnya.
Demi memelihara nasionalisme, Lembaga Cornelis Chastelein (LCC) yang beranggotakan keturunan Belanda Depok, mewajibkan setiap sekolah di kawasan komunitas ini untuk menggelar upacara bendera tiap 17 Agustus, sama seperti sekolah lainnya. Ketua LCC, Valentino Jonathans, menegaskan, tak ada alasan untuk tidak ikut merayakan kemerdekaan bangsa ini. Ia menggarisbawahi komunitas Belanda Depok tetap orang Indonesia, meski ada kata Belanda di sana. “Kami bukan antek Belanda,” sergahnya.
Saya kira sama saja, kita bangsa Indonesia bukan bangsa di luar Nusantara. Jadi tetap merayakan 17 Agutus tidak berbeda dengan yang lain. Sampai saat ini, sekolah-sekolah di bawah yayasan juga mengadakan perlombaan-perlombaan. Bahkan, 17 Agustus upacara di sini. Dibilang Belanda Depok kita juga keberatan, karena kita asli orang-orang Indonesia yang diambil Cornelis Chastelein dari daerah timur yang dididik dan dibesarkan di sini,” imbuh Valentino Jonathans.


 
Kini, sebetulnya sudah tak ada lagi yang murni bisa disebut Belanda Depok. J.J. Rizal, sejarawan Universitas Indonesia, berkisah, sebagian besar mereka telah kawin campur dengan warga sekitar. “Sekarang sudah tak ada lagi. Dulu, memang anak emasnya pemerintah kolonial. Bahkan sempat punya presiden Depok dan turunannya masih ada sekarang. Tahun 60-an berubah sama sekali. Banyak perkawinan campur dan tak ada lagi orang Belanda asli di Indonesia, terutama di Bali dan Indonesia bagian timur. Yang menarik adalah cara mereka berasimilasi dan bermasyarakat melalui bintang sepak bolanya. Seperti Soedira itu bintang sepak bola Depok,” terangnya.
Misionaris Protestan terkucil

Sebenarnya, bagaimana asal muasal Belanda Depok ini? Belanda Depok tak lepas dari sejarah penjajahan Belanda. Ketika VOC masih berkuasa di sekitar tahun 1696, Cornelis Chastelein membeli tanah seribuan hektar mencakup Depok yang kita kenal kini. Sebagai tuan tanah, Chastelein mempunyai 100-an pekerja. Mereka didatangkan dari Bali, Makassar, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Jawa, Pulau Rote serta Filipina. Ia juga menyebarluaskan agama Kristen kepada para budaknya, lewat sebuah Padepokan Kristiani. Padepokan ini bernama De Eerste Protestante Organisatie van Christenen¹ (Organisasi Kristen Protestan Pertama) atau disingkat Depok. Dari sini rupanya nama kota ini berasal.
Menjelang tutup usia di tahun 1714, Cornelis Chastelein menulis surat wasiat: “...Maka hoetang jang laen jang disabelah timoer soengei Karoekoet sampai pada soengei besar, anakkoe Anthony Chastelein tijada boleh ganggoe sebab hoetan itoe misti tinggal akan goenanya boedak-boedak itoe mardaheka, dan djoega mareka itoe dan toeroen-temoeroennja tijada sekali-sekali boleh potong ataoe memberi izin akan potong kajoe dari hoetan itoe boewat penggilingan teboe... dan mareka itoe tijada boleh bikin soewatoe apa djoega jang boleh djadi meroesakkan hoetan itoe dan kasoekaran boeat toeroen-temoeroennja,...
Selain wasiat itu, Cornelis Chastelein juga mewariskan tanahnya kepada seluruh budak yang telah mengabdi kepadanya sekaligus menghapus status budak menjadi orang merdeka. Ada 12 marga² yang sempat menjadi pekerja Cornelis Chastelein, yaitu marga Jonathans, Leander, Bacas, Loen, Samuel, Jacob, Laurens, Joseph, Tholense, Isakh, Soedira dan Sadokh. Kini, sudah tidak ada lagi marga Sadokh karena sudah punah. Keturunan marga-marga inilah yang kerap disebut 'Belanda Depok'.
Ketua LCC, Valentino Jonathans mengatakan, setidaknya ada tujuh ribu warga komunitas Belanda Depok yang terdaftar di LCC. Mereka tersebar di berbagai daerah dan negara. “Pada awalnya memang ada 150 seperti yang saya ceritakan. Sekarang peninggalannya sekitar 7000-an kepala yang masih terdaftar di yayasan di Depok. Saya kira masih banyak juga yang belum terdaftar seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya dan lain-lain. Juga banyak saudara-saudara kita yang tinggal di luar negeri,” ungkap Jonathans.
Di antara mereka, sepertiganya adalah keturunan asli Belanda yang menikah dengan orang Indonesia atau keluarga Belanda yang lebih senang tinggal di Indonesia. Sebutan Belanda Depok sebetulnya hanya label belaka bagi orang pribumi yang mendapatkan keistimewaan dari pemerintah Belanda kala itu. Mereka menyandang 12 marga pekerja Cornelis Chastelein.
Perlakuan khusus sulut kesenjangan sosial

Tapi, menurut sesepuh Belanda Depok, Antonio Loen, keistimewaan itu justru memicu kecemburuan warga lain. Mereka pun kerap dituding sebagai ‘antek’ sewaktu Belanda masih menduduki Indonesia. Bahkan, kebudayaan Belanda dan perayaan hari kelahiran Cornelis Chastelein ikut dilarang.


Sebenarnya, orang memberikan julukan Belanda Depok kepada kami sebagai penduduk asli Depok. Perilaku mereka seperti orang Belanda karena didikan Belanda. Sebelum pribumi mengenal bangku pendidikan, kami sudah sekolah. Tak heran, sewaktu revolusi 1945 warga Depok banyak yang tewas dibunuh pejuang karena dianggap antek Belanda. Mereka berpuluh-puluh tahun hidup mendapat keistimewaan Belanda,” papar Antonio Loen.

Marga Belanda pemberian Chastelein rupanya bukan satu-satunya pemicu kecemburuan sosial. Jamruh, sesepuh masyarakat Betawi di Depok, menambahkan, ini juga karena mereka kurang berbaur dengan warga sekitar. “Mereka dan anak cucunya yang 12 itu sampai sekarang sehari-hari menggunakan Bahasa Belanda. Di sekolah yang dulunya diharuskan berbahasa Indonesia mereka tidak mau dan tetap memakai Bahasa Belanda. Adat istiadat mereka pun seperti orang Belanda. Menolak dipanggil bapak, maunya oom atau meneer, yang perempuan tante,” jelasnya.
Kecemburuan ini memuncak di tahun 1950-an. Ratusan rumah orang Belanda Depok, yang kini menjadi Stasiun Depok Lama, habis dibakar warga sekitar. Penyebabnya, menurut Jamruh, karena mereka tak mengakui bendera merah-putih sebagai lambang negara. “Disuruh pasang bendera merah putih tidak mau. Menjawab salam merdeka juga menolak. Kemungkinan, ada dendam lama orang-orang yang berada di sekitar mereka. Mungkin, merasa tertekan oleh tuan tanah. Banyak masalahnya,” tambahnya.
Kini, komunitas Belanda Depok dan warga sekitar hidup damai. Jamruh bahkan kagum dengan kebiasaan dan komitmen komunitas ini dalam menjaga lingkungan. “Kalau yang namanya hukum, mereka tidak akan tawar-tawar lagi karena ada undang-undangnya. Tapi, kalau diajak musyawarah agak susah, karena mereka dasarnya hukum saja. Contohnya, diajak ronda tak bakal mau karena ada polisi. Begitu pula kebersihan, itu bukan tugas warga melainkan Dinas Pekerjaan Umum. Tapi kalau bayar Pajak Bumi dan Bangunan mereka duluan,” pungkasnya.
Catatan kaki:
  1. Versi lain menyebut Depok berasal dari singkatan De Eerste Protestantse Overzeese Kristengemeente (Kelompok Kristen Protestan Pertama di Luar Negeri). Selain itu, ada wacana lain yang menjabarkan Depok adalah akronim De Eerste Protestantse Onderdaanse Kristenen (Kelompok Rakyat Kristen Prostestan Pertama).
     
  2. Sesuai dengan jumlah 12 rasul.


>>Sumber: Radio Nederland Wereldomroep dan Tim KBR68H Jakarta “Merayakan 17 Agustus bersama Belanda Depok” (23-08-2007), Ilustrasi: situs depok.nl<<

Sony Corp vs Sony AK

Ryu & Yuka-chan no mama - Jepang


Dear Zev, AsMod dan KoKiers,
Beberapa hari ini di tanah air tercinta mulai menghangat persoalan adanya somasi dari Sony Corp terhadap teknoblogger Indonesia yang bernama Sony Arianto Kurniawan ( Sony AK ). Somasi dari Sony Corp ini dilakukan oleh kuasa hukum di Indonesia, Hadiputranto, Hadinoto & Patners. Somasi yang dilakukan pada awal bulan Maret 2010 ini mengacu pada keberatan Sony Corp terhadap situs pribadi Sony Arianto Kurniawan yang menggunakan nama "Sony " sehingga situs pribadinya, sony-ak.com. Inti surat somasi ini adalah Sony AK diharapkan untuk menghentikan semua penggunaan nama domain http://www.sony-ak.com miliknya.
Dalam hal ini Sony Corp beranggapan Sony AK menggunakan merek " Sony" yang merupakan milik Sony Corp. Apabila Sony AK setuju maka diminta untuk me- nandatangani surat pernyataan yang telah di persiapkan dan dilampirkan bersama surat somasi tersebut. Memang permasalahan seperti ini berulang kali terjadi baik di sengaja atau tidak disengaja karena kurang jelinya pengguna.
Sengaja, dalam arti sengaja mendompleng nama tenar dari nama tersebut plus mengkomersialisasikan nama tenar untuk kepentingan pribadi. Tidak sengaja karena kurang pahamnya HaKI atau kurang jeli, yang pasti tidaklah untuk tujuan komersialisasi seperti kasus Sony AK ini. Sony corporation adalah perusahaan elektronik yang terkenal di seluruh dunia, yang bermarkas di Tokyo, Japan.
Perusahaan Sony ini telah ada sejak tanggal 7 Mei 1946. Siapa yang tidak kenal nama Sony di dunia ini? Hampir semua paham bahwa Sony adalah nama merk dagang elektronik yang sudah di patenkan jauh hari. Permasalahan menjadi semakin rumit karena nama Sony tersebut. Sony Arianto Kurniawan adalah nama pemberian orang tua yang tidak bisa di ganggu gugat. Jadilah masalah somasi Sony Corp dikirimkan kepada Sony Arianto Kurniawan. Somasi inipun sebenarnya bukan jalan akhir bukan?
Permasalahan ini bisa di rundingkan dan di rembug secara baik -baik. Musyawarah untuk mencapai mufakat. Yang justru bikin saya terheran -heran adalah tanggapan dari para penggembira baik yang pro ataupun yang kontra. Kenapa kasus Sony Corp vs Sony AK di blow up sejadi-jadinya? Padahal Sony Corp dan Sony AK tidaklah seemosional para penggembira kasus ini. Seolah-olah kasus ini menjadi ajang caci maki dan menumpahkan segala kata-kata hujatan. Sebaliknya, saya baca jawaban somasi dari Sony AK cukup rasional dan tidaklah emosional. Silakan baca, 10 poin balasan jawaban somasi dari Sony AK,
http://www.detikinet.com/read/2010/03/12/151950/1317230/399/10-poin-balasan-sony-ak-ke-sony-corp
Herannya justru para penggembira alias pendukung Sony AK yang begitu beringas mencaci maki segala macam. Bahkan ada cukup banyak caci maki yang bikin saya terkejut yaitu caci maki yang kembali ke jaman penjajahan Jepang. Padahal pelaku sejarah di tahun 1940-an rata-rata sudah kembali ke alam baka bukan? Bukan berarti penulis melupakan sejarah. Cobalah bersikap fair. Mohon di pikir lagi, sekarang sudah tahun 2010, masalah inipun antara Sony Corp vs Sony AK, tidak perlu sampai mengungkit-ungkit hal-hal yang sudah lampau.
Memang betul Sony Corp adalah perusahaan yang bermarkas pusat di negara Jepang, akan tetapi apa hubungannya kasus Sony Corp vs Sony AK dengan penjajahan Jepang di masa lampau? Bahkan ada ajakan boikot produk Sony segala macam. Sampai - sampai menggalang dukungan terhadap Sony AK di facebook. Mengalang dukungan melalui Facebook tidaklah salah, akan tetapi lakukan dengan kata-kata sopan. Kalau hanya caci maki, maka orang pun tidak akan bersimpati bukan? Cobalah untuk berfikir secara rasional dan berkepala dingin. Belum tentu juga pihak Sony di Jepang paham makian -makian yang bertebaran di berbagai mass media online di Indonesia.
Sebelumnya perlu penulis tegaskan bahwa penulis tidak berkepentingan sama sekali dengan Sony Corp, bukan pula " orang " Sony Corp. Hanya saja penulis ingin mengajak para pembaca sekalian, " Marilah berpikir secara rasional, berkepala dingin terhadap masalah Sony Corp vs Sony AK ". Masalah HaKI ( Hak atas Kekayaan Intelektual ) memang susah -susah gampang dimengerti tapi memang penting untuk diketahui agar tidak terjebak dalam permasalahan seperti Sony AK. Pengertian Kekayaan Intelektual ini di kutip langsung dari Wikipedia.
Mohon dibaca dan direnungkan kembali bahwa memang HaKI adalah hak Sony Corp untuk mempertahankan apa yang sudah jauh hari di patenkan yaitu merek Sony. Kekayaan Intelektual adalah pengakuan hukum yang memberikan pemegang hak (atas) kekayaan intelektual (H[A]KI) untuk mengatur penggunaan gagasan-gagasan dan ekspresi yang diciptakannya untuk jangka waktu tertentu. Istilah 'kekayaan intelektual' mencerminkan bahwa hal tersebut merupakan hasil pikiran atau intelektualitas, dan bahwa hak kekayaan intelektual dapat dilindungi oleh hukum sebagaimana bentuk hak milik lainnya.
Hukum yang mengatur kekayaan intelektual di Indonesia mencakup Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri, yang terdiri atas Paten, Merek, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,Rahasia Dagang dan Perlindungan Varietas Tanaman Menurut sumber dari Detikinet, kesadaran HaKI di Indonesia masih dianggap minim, terutama oleh hal ini dirasakan oleh kalangan pelaku bisnis. Bahkan status Indonesia menurut United State Trade Representative ( USTR) masih dalam daftar hitam Priority Watch List. Tidaklah mengherankan kasus Sony AK pun terjadi bukan?
Memang benar sony-ak.com bukanlah mendompleng merek terkenal Sony karena isinya pun hanya artikel-artikel pribadi di bidang IT. Sony Ardianto Kurniawan menyukai hobi menulis dan berbagi ilmu di bidang IT. Kebetulan penulis pun suka dunia tulis menulis, jadi sedikit banyak paham posisi Sony AK yang terganjal urusan dengan Sony Corp. Sony AK di harapkan melepas domain nama sony-ak.com dan tidak menggunakan nama sony dalam situs pribadinya? Sungguh dilema yang berat buat Sony AK.
Akan tetapi Sony Corp pun berhak untuk melakukan somasi karena merek Sony sudah jauh hari dipatenkan, sedangkan sony-ak.com barulah di gunakan pada tahun 2003. Bila mengacu pengertian HaKI, memang hak Sony Corp untuk tidak memperbolehkan semua orang menggunakan merek sony. Apa gunanya merek sony di patenkan kalau semua orang bebas menggunakan nama " Sony " bukan?



Kasus Sony AK pun ada juga di negara lain seperti kasus Uzi Nissan. Pria ini datang ke negeri paman Sam ( USA ) untuk mengadu nasib dengan mendirikan usaha bisnis. Nama keluarganya adalah Nissan. Pria ini kelahiran Jerusalem, Israel. Tahun 1994, Uzi Nissan mendaftarkan domainnya nissan.com. Tak disangka berapa tahun kemudian Nissan Motor melakukan gugatan / somasi terhadap Uzi Nissan karena dianggap cybersquatting sekaligus mencatut nama Nissan Motor.
Cybersquatting adalah tindakan penyerobotan nama merek tertentu dalam nama domain, yang biasanya dijual kembali ke pihak tertentu dengan imbalan materi. Pada akhirnya pihak pengadilan USA memenangkan Uzi Nissan dengan alasan perbedaan jasa bisnis. Apalagi domain Nissan.com telah di daftarkan terlebih dahulu oleh Uzi Nissan. Kokiers, dari contoh di atas, kita bisa melihat bahwa setiap kasus tidaklah sama, masih harus dilihat alasan utama adanya domain tersebut. Pihak pengadilan yang akan menentukan bukan? Ajakan ini saya maksudkan supaya penggembira kasus Sony Corp vs Sony AK untuk tidak terlalu emosional.
Sony AK pun belum tentu harus melepaskan domain nama sony-ak.com, sebaliknya Sony Corp pun belum tentu menang atas tuntutannya bukan? Selaku penggembira ( baik pro dan kontra ) lebih baik dukung Sony AK dengan kata-kata sopan, sedangkan bagi yang kontra alias mendukung tindakan somasi Sony Corp tidak perlu terlalu berlebihan komentar. Biarkanlah pihak -pihak yang bersengketa menyelesaikan secara damai.
Akhir kata, penulis pun hanya merupakan salah satu penggembira yang netral. Saya tidak pro ataupun kontra terhadap Sony Corp dan Sony AK. Penulis pun bukan orang hukum, hanya sedikit paham tentang dunia ekonomi. Artikel ini hanyalah sekilas pandang dari orang awam sekaligus pihak netral. Mohon di koreksi oleh pembaca yang berkecimpung di bidang hukum. Kasus ini bagus sebagai pelajaran agar kelak lebih berhati-hati dalam menggunakan domain nama, lebih baik carilah domain yang tidak mirip atau jangan sama dengan merek terkenal. Tidak mengunakan domain nama merek terkenal berarti berkurang satu permasalahan serius bukan?




Salam hangat dari Jepang, Ryu & Yuka-chan no mama

Kamis, Maret 11, 2010

The Day that Changed History

Harry Lukman - Washington, D.C.


** Attention – Achtung – Attentie – Avertissant – Atencion – Attenzione – Perhatian**
* Not recommended for readers who have adverse reactions in reading mix languages*


Zev and KOKIERS Yth;

If our generation remembers exactly where we were when we saw helplessly the Twin Towers crumbled on that faithful Tuesday, September 11, 2001 or if our generation remembers exactly where we were when we heard the tragic news about the death of Princess Diana over a decade ago in Paris on August 31, 1997, and if our grandparents’ generation remember exactly where they were on that faithful Sunday morning, December 7, 1941 when the Japanese attacked U.S Military Base in Pearl Harbor, Hawaii; our parents’ generation most likely remember exactly where they were on that Friday after Thanksgiving Day when they first heard the news about the President Kennedy’s assassination, a young charismatic and adroit president, cut short at his prime.

Berita ttg kematian President John F. Kennedy adalah bukan berita baru lagi, peristiwa ini sudah lama terjadi, tepatnya sudah 46 tahun yg lalu hari ini. Saya yakin anda semua tahu bagaimana sang president ini tewas, anda pasti sudah pernah baca berita ini di Koran, internet, majalah, buku sejarah atau anda mungkin sudah pernah nonton documentary, jadi apakah perlu berita basi ini diulang kembali?

Tetapi, mungkin yg membuat berita ini tidak pernah basi, anda bisa tanya 6 orang, “Who actually killed Kennedy?” Anda mungkin bisa dapat 6 jawaban yg berbeda. Ada yg bilang, “CIA”, ada yg bilang “The Mob (Mafia/Organized Crime)”, ada yg bilang “the Cubans” ada yg bilang “the Russians” ada juga yg bilang “Oswald acted alone” dan bahkan ada juga yg bilang, “The right wing radicals” yg semua versi tentu saja didukung dengan compelling arguments.

Bahkan di tahun 2003, memperingati 40 tahun kematian JFK, TV station ABC membuat poll “Who actually killed JFK” hanya 32% Americans yg percaya kalau Lee Harvey Oswald acted alone to kill the president. Sementara poll yg sama yg diadakan oleh Discovery channel hanya 21% Americans dan hanya 17% Americans (poll by history channel) yg percaya kalau Oswald acted alone. Therefore, the vast majority of the Americans still believe that there are some kinds of hidden conspiracy about JFK’s assassination. 

Di tahun 1991, Oliver Stone pernah mengupas habis ttg masalah ini, film yg dibintangi oleh “dua Kevin”; Kevin Costner and Kevin Bacon dengan judul “JFK” adalah salah satu film favorite saya. Ini ada posternya, pasang ya Zev? Thanks. Tulisan kali ini tidak utk mengungkapkan siapa dalang penembakan JFK, karena sampai detik ini masih menjadi suatu peristiwa yg cukup controversial di dalam sejarah Amerika Serikat dan sampai detik ini masih banyak dokumen2x yg belom dibuka utk umum. Tulisan kali ini hanya untuk melihat apa yg sebetulnya terjadi di detik2x setelah sang president muda ini di habisi nyawanya di depan Live TV yg disaksikan oleh jutaan manusia di dalam Amerika maupun di luar Amerika pada hari Jumat, tanggal 22 November 1963, 46 tahun yg lalu hari ini.   

U.S Presidential Campaign 1960

Sebelom jadi President, John F. Kennedy adalah U.S Senator dari Negara bagian Massachusetts. Sewaktu JFK terpilih menjadi president, kursi senat diambil oleh adik bungsunya, Edward Moore Kennedy atau lebih popular dengan nama Ted Kennedy yg baru saja meninggal August 25, 2009 yg lalu.

Di AS calon president dari partai Republic & Democrat harus memenangkan Republican primary & Democratic Primary (spt babak penyisihan atau semi final) sebelom bertarung di General Election (the final). Masih segar di ingatan kita, tahun lalu, 2008, dari partai Democrat Barack Obama, U.S Senator from Illinois, akhirnya menang atas lawan beratnya Hillary Clinton, U.S Senator from New York, di dalam Democratic Primary.

Di tahun 1960, didalam Democratic primary season, ada 2 calon yg bersaing ketat, U.S. Senator from Massachusetts, John F. Kennedy & U.S. Senator from Texas, Lyndon B. Johnson yg kebetulan waktu itu menjabat sebagai Senate Majority Leader (Jabatan yg dipegang oleh U.S Senator from Nevada – Harry Reid – sekarang ini). JFK’s campaign manager dipegang oleh adik kandungnya sendiri, Robert Francis Kennedy, yg sangat ambisius dan waktu itu umurnya belom genap 35 tahun. JFK akhirnya memenangkan Democratic primary di tahun 1960.

Nah sekarang tinggal memilih siapa yg akan duduk di kursi Vice President menemani JFK, sebagian dari team sukses JFK pilih bekas saingannya, Lyndon Baines Johnson dengan pertimbangan sbb:
  • JFK adalah orang Utara (Massachusetts), untuk bisa memenangkan kursi president, idealnya diperlukan orang Selatan, dan LBJ adalah orang Selatan (Texas)
  • LBJ bukanlah seorang Senator biasa, beliau adalah Senate Majority Leader di Congress yg mempunyai pengaruh dan dukungan luar biasa, dengan dipasang LBJ pada kursi VP, JFK ingin semua orang yg tadinya dukung LBJ di dalam democratic primary akan memberikan suaranya ke pasangan Democrat; Kennedy-Johnson ticket pada General Election 1960
  • Adalah hal yg sangat umum bagi si pemenang primary memilih bekas lawannya utk duduk di kursi candidate VP. Di thn 2008, Barack Obama pilih Joe Biden yg tadinya adalah saingannya di dalam democratic primary. Di thn 2004, John F. Kerry pilih John Edwards yg tadinya adalah saingannya di dalam democratic primary. Di thn 1980, Ronald Reagan pilih George H.W. Bush yg tadinya adalah saingannya di dalam republican primary, dst.
Sedangkan sebagian team sukses JFK tidak mau kalau LBJ duduk sebagai calon VP dengan JFK, terutama sang adik sendiri, RFK, tidak suka kalau LBJ duduk sebagai calon VP dengan kakaknya yg jadi calon president. Tidak ada yg tahu kenapa RFK tidak suka dengan LBJ dari mula, tetapi mungkin sewaktu di dalam democratic primary sesama calon saling menjelekkan lawannya (negative campaign) tetapi ini adalah hal yg lumrah di dalam politic. Bahkan menurut beritanya, setelah LBJ di tawarin kursi VP oleh JFK, sang adik, RFK, bertemu secara private dengan LBJ dan minta LBJ supaya dia tidak duduk di calon kursi VP tsb. Akibatnya LBJ marah terhadap RFK.

LBJ confronted by calling JFK that he indeed offered him the vice-presidential nomination and JFK quickly responded that he did and claimed that his brother Bobby wasn’t aware of recent development. JFK clearly stated that he wanted LBJ as his running mate. However, both Lyndon B. Johnson and Robert F. Kennedy became so embittered by the experience that they began a fierce personal and political feud that would have grave implications for the Democratic Party in the 1960s.

Amerika akhirnya memilih John F. Kennedy sebagai 35th U.S President, menang tipis dengan 49.7% atau 34,220,984 suara atas saingannya dari partai Republic, Richard M. Nixon yg memperoleh suara 49.6% atau 34,108,157 suara. Nixon pada saat itu adalah President Dwight D. Eisenhower’s vice president. Apa yg diharapkan oleh JFK atas LBJ akhirnya tercapai, Kennedy-Johnson’s ticket menang di Texas, akibatnya 24 Electoral Vote dari TX jatuh ke tangan Democrat’s Kennedy-Johnson di tahun 1960.

Kennedy’s Administration

Pertikaian antara RFK and LBJ tidak pernah padam, sial bagi LBJ yg statusnya sebagai Vice President, bossnya, President Kennedy, memilih adik kandungnya sebagai U.S Attorney General (Jaksa Agung) dan duduk di dalam Cabinet. RFK menjadi presidential advisor yg paling dekat dan paling berpengaruh kepada JFK. Ditambah popularitas JFK yg pernuh charisma dan mempunya istri yg muda dan cantik, President Kennedy & first Lady Jacqueline Kennedy mendapat perlakukan yg luar biasa di mata American public maupun world’s public. They were like the American royalties. 

Keep in mind that there were no email, internet, you-tube, digital camera at that time. All the focus and spotlight simply given to this young and charismatic president, most of the ordinary citizens probably wouldn’t recognize if Lyndon B. Johnson standing next to them at the grocery store line.

LBJ merasa sebagai boneka di dalam JFK’s administration, dia merasa tidak diberikan power yg sesungguhnya, bahkan dia merasa hanya “dipakai” oleh Kennedy agar Texas memilih Kennedy-Johnson di tahun 1960 (dan memang TX memilih Kennedy-Johnson di tahun 1960). JFK sendiripun lebih mendengarkan adik kandungnya sendiri - JFK’s kid brother – begitu ejekan LBJ terhadap Jaksa Agung  Robert F. Kennedy.

Kennedy’s Legacy

Personally, I can write books about JFK’s legacies from the Bay of Pigs to civil rights and his idea about going to the moon. However, in my two-cents, his legacy was the idea to shift the source of immigration from Northern and Western European countries towards immigration from Latin America and Asia and shifted the emphasis of selection of immigrants. Kennedy wanted to dismantle the selection of immigrants based on country of origin and saw this as an extension of his civil rights policies.

Kennedy percaya kalau the current immigration law waktu itu adalah racist, krn selalu ter-focus pada negara2x Eropa yg tentu saja para immigrant yg datang kulit putih semua. Sekali lagi tanpa JFK’s idea, kecil kemungkinan saya yg berambut hitam & tidak berkulit putih, bisa sampai ke negara ini. Begitu juga kebanyakan KOKIERS yg tinggal di negara ini yg tidak bisa saya sebut satu persatu.

Bagi anda yg punya suami atau istri bule America, kemungkinan besar perkawinan anda (perkawinan antar ras – interracial marriage) adalah ILLEGAL di banyak negara2x bagian di Amerika Serikat sebelom jaman JFK. Sewaktu orang tua Obama kawin di Hawaii, di banyak negara bagian di AS spt di Mississippi, Alabama dan Virginia, perkawinan orang tua Obama yg Ayah – African dan Ibu – White (Caucasian) adalah illegal krn berbeda ras/race! Civil Right Act of 1964, ini adalah undang2x yg melarang diskriminasi di AS berdasarkan warna kulit. Ini adalah idenya JFK, tetapi dia tidak melihat ketika Undang2x ini di sahkan pada tahun 1964 di dalam pemerintahan LBJ.

Only in America my dear friends, only in America!! 

Krn beasiswa dari pemerintah USA di jaman pemerintahan Kennedy, a young African man from Kenya named Barack Hussein Obama was able to attend university in this country. The rest is history, he met with a White American woman from Kansas and had boy named Barack H. Obama, Jr – the current president. Kalau saja Obama Senior dapat beasiswa dari Pemerintah Canada, Inggris atau Australia dan kuliah di Canada, Inggris atau Australia dan kawin dengan wanita kulit putih dari Canada, Inggris atau Australia dan Barack Obama, Jr. lahir di Canada, Inggris atau Australia besar kemungkinan Barack Obama, Jr. tidak akan pernah menjadi Prime Minister of Canada, Great Britain or Australia, perhaps not even close.

Only in America that a poor Austrian immigrant with only few hundred dollars in his pocket when he came to this country in 1968 and spoke broken English, became one of the hottest Hollywood movie stars and now the current governor of California. 

Only in America my dear friends, only in America that the son of a minority immigrant can be the president of the United States. This time is the son of an African immigrant; perhaps, in the future it’s going to be the sons or daughters of Asian immigrants, who knows? Anything is possible in America.

Unfortunately, with that being said, yes, “anything” can go either way. You can have folks who are desperate to be famous (Richard and Mayumi Heene) and craving for media attention by telling the whole freaking world that their 6 year-old-boy inadvertently went inside the flying home-made balloon high above the Colorado’s sky. They’re aiming for big bucks in reality TV shows.

How about this high school dropped-out 19 year-old dude who screwed/knocked up (or I could’ve used that “F” word here, but I choose not to use that verb) Sarah Palin’s daughter last year? And now Levi Johnston is ready to pose nude (YUCKS!!!!) in Playgirl Magazine. I heard that Playgirl pays him six-figures for his naked pictures. Do you want to get rich quick even though you only a high-school dropped-out?

Hell, why wasting time going to college anyway, right? Learn from Levi Johnston, come to America, the land of opportunity, find a famous politician’s or celebrity’s daughter, screws or knocks up (or again I could’ve used that “F” verb here) her and the media will adore you!! He even received an award recently from Gawker Media’s adult website, Fleshbot, for “his full-frontal contribution to pop culture”. Read the whole story here;

http://marquee.blogs.cnn.com/2009/11/12/levi-johnstons-big-night-out/




It’s a sad and sick phenomenon in America but it is what it is! Sarah Palin may be buying that magazine to see his naked body not for Bristol Palin, her daughter, but for herself. Hey, it might come in handy to fight that frigid Alaska’s winter. It’s a perfect indulgent item for the holiday he…he…he….

Or you can give birth to a dozen babies and hoping you can be in TV and make quick bucks – Nadya Suleman a.k.a “Octomom” and Jon & Kate Gosselin. I really can’t stand these people! Latest gossip….. Jon Gosselin is dating Octomom!! GROSS!!! GO AWAY!!! It’s a total train-wrecked!! Who gives a SH**?? Well, what can I say?

Sadly, only in America my dear friends, only in America that these low-life, pathetic, trashy folks are thriving with much attention and stretching their 15 minutes of fame.   

Dallas, TX - Friday, November 22, 1963, 12.30 pm CST 

Okay, enough talking about these low-life pathetic trashy individuals, now go back to the topic, for those of you who are old enough to remember the JFK assassination, I’m sure you remember exactly where were you when you heard about Kennedy’s assassination.

Mama saya walaupun waktu kejadian itu belom pernah injak kaki di Amerika, tetapi sering cerita ke anak2xnya waktu kami kecil dulu (waktu saya belom injak kaki di negara ini), Mama cerita waktu itu dia di sekolah dan suster kepala sekolah, orang Belanda, menangis dan bilang kalau President Kennedy tewas di tembak, lalu di sekolah tsb diadakan doa bersama. Bahkan teman sekantor saya waktu kejadian itu dia baru umur 6 tahun, dia pernah bilang ke saya “I might not remember what I did last week, but I would never forget that day, even though I was only a 6-year-old boy” Dia lagi main baseball dengan teman2xnya, tiba2x ibunya keluar & menangis dan langsung gandeng tangan dia suruh pulang sambil menangis si ibu bilang “The President has been shot”. 

Dimusim gugur di tahun 1963, Kennedy mulai memikirkan kampanye lagi, soalnya, tahun depan, 1964, adalah election year. Kennedy sadar kalau dia kurang popular di negara2x bagian di selatan spt di Texas. Kennedy sadar partai democrat harus bersatu untuk bisa menang di tahun 1964. Di Texas partai democrat pecah krn ada perselisihan pendapat di antara local leaders di TX. Makanya Texas Governor, John B. Connally, mengundang President Kennedy yg merupakan orang paling popular yg diharapkan bisa meredakan perselisihan tsb, sang Governor juga mengundang VP Johnson yg merupakan orang Texas asli.

Rombongan President Kennedy terbang naik Air Force One, sementara rombongan Vice President Johnson terbang naik Air Force Two. VP Johnson sampai duluan di Dallas Love Field Airport dia beserta Governor Connally of Texas berdiri menunggu ketibaan President Kennedy yg naik Air Force One. Ketika Air Force One mendarat di Dallas Love Field Airport waktu setempat menunjukkan pukul 11.30 CST (Central Standard Time) atau 12.30 EST (Eastern Standard Time) di Washington, D.C. Matahari bersinar terang menyambut kedatangan President Kennedy di Dallas, TX. Rombongan President naik mobil terbuka (convertible) melewati downtown Dallas dan Kennedy di rencanakan memberikan speech setelah itu.  




Ketika rombongan president baru saja melewati gedung Texas School Book Depository on Elm Street di downtown Dallas, Lee Harvey Oswald melepaskan tembakan pertamanya dari lantai 6 Texas School Book Depository menuju sang President, 3 tembakan di lepaskan dari senapan Oswald dalam waktu 8 detik, President Kennedy tertembak kepalanya pecah disaksikan oleh istrinya, darah dan otaknya berceceran, jam menunjukkan pukul 12.30 CST di siang hari, Jumat, 22 November, 1963.




Anda bisa lihat di akhir footage dibawah ini, posisi Lee Harvey Oswald (si penembak) ada di belakang mobil Kennedy, anda bisa lihat di akhir footage ini Kennedy agak membungkuk sedikit, ini ketika dia ditembak punggung yg kemudian pelurunya keluar dari leher beliau, masuk akal kalau tembakan ini berasal dari belakang dan Oswald yg tembak, tetapi the fatal shot (tembakan yg mematikan) anda bisa lihat di akhir footage ini juga kalau kepala Kennedy pecah dan darah merah muncrat. Lihat sekitar 1.07 frame, panjang footage ini hanya 1 menit 16 detik (1.16).

Anda bisa lihat dengan jelas Kennedy badannya tersentak ke belakang yg berarti arah tembakan yg mematikan tsb adalah dari DEPAN bukan dari BELAKANG, sedangkan posisi Lee Harvey Oswald saat itu dia berdiri di lantai 6 gedung Texas School Book Depository yg berada di BELAKANG mobil Kennedy. 
http://www.youtube.com/watch?v=i5cCzDbtVnM
Pertanyaan yg sangat sederhana, bisakah arah tembakan yg mematikan President Kennedy yg anda lihat di akhir footage ini (anda sendiri melihat President Kennedy kepalanya pecah dan badannya tersentak ke belakang) berasal dari BELAKANG? Silahkan jawab sendiri, ini adalah masalah yg cukup controversial di Amerika Serikat yg sudah menjadi perdebatan umum sejak hari Jumat, 22 November 1963 sampai hari ini!

Sampai detik ini keterangan resmi dari Government, Lee Harvey Oswald adalah satu satunya penembak Kennedy. Anda semua tahu Oswald ditembak oleh Jack Ruby 2 hari setelah dia tembak Kennedy. Oswald took the secret to his grave. Seketika itu juga mobil yg membawa president dilarikan ke rumah sakit terdekat (Parkland Memorial Hospital). Tak jauh dibelakang mobil president, mobil VP Johnson juga dilarikan ke Parkland Memorial Hospital di Dallas, TX. Johnson mendengar tembangan tetapi dia tidak tahu apa yg terjadi. Sesampainya di RS, Johnson diamankan ke ruangan khusus dan dikelilingi secret service, Johnson masih tidak sadar apa yg terjadi, dari salah seorang secret service Johnson dengar kalau “The president has been shot” tetapi tidak ada keterangan lebih lanjut lagi. Sementara para dokter yg menangani president sadar kalau sang president telah wafat, tidak ada yg bisa mereka perbuat, kepala bagian kanan sang president terbuka lebar, darah merah dan setengah dari otaknya berceceran di lantai dan di baju sang istri, Jacqueline. 

Jackie dengan panic meminta supaya didatangkan pastur ke RS secepatnya. Ketika romo datang ke RS Jackie meminta agar romo tsb memberikan sacrament of Extreme Unction (also known as “Sacrament of the Anointing of the sick” in the Catholic’s church, or in Indonesian as “Sacramen Minyak Suci” bener kan Romo Flores?) kepada sang President, sebetulnya didalam gereja Katholik sakramen ini hanya boleh diberikan oleh orang sakit yg belom meninggal (Bener kan Romo Flores?), mungkin Jackie Kennedy masih belom bisa menerima kalau suaminya sudah wafat. Sang Romopun membuka kain putih yg berlumuran darah yg menutupi bagian kepala sang president yg hancur itu dan lalu mengikuti kehendak Jackie. Makanya kalau anda melihat laporan resmi kematian President Kennedy adalah jam 1 siang CST (2.00 pm EST in Washington, DC).

Based on the medical examination, the president died instantly when the bullet obliterated his right skull and pulverized his brain, no one could’ve survived that fatal gun shot. The news about the assassination was so shocking and hit with such impact, it was later reported that 99% of the U.S. population knew about his murder within three hours afterwards, an amazing speed of a news item before round-the-clock cable television networks, internet, face-book, twitter, cell-phone and digital camera era.

My President is laying inside that coffin!

Johnson beserta istri yg masih terkurung di ruangan khusus di RS tsb tiba2x didatangi oleh secret service, “Mr. President, we have to go now!” LBJ terkejut, dia serasa tidak percaya apa yg terjadi, beberapa jam yg lalu, dia rasanya sudah tidak punya future di Kennedy’s administration, bahkan terdengar gossip kencang kalau JFK akan memilih VP lain di tahun 1964, sekarang, LBJ secara tidak sengaja menjadi the President of the United States. LBJ lalu dilarikan oleh secret service menuju Dallas Love Field Airport dimana Air Force One dan Air Force Two diparkir.

Kemana LBJ harus dibawa? Air Force One or Air Force Two? Since Kennedy has died – technically – LBJ is the president now! Oleh Secret Service akhirnya LBJ dilarikan ke pesawat yg membawa rombongan Kennedy ke Dallas, TX – Air Force One. LBJ masih dalam suasana bingung, tetapi dia sudah dengar kabar kalau JFK tewas, orang2x dekat LBJ lalu mendesak supaya LBJ diangkat sumpah sebagai president dengan pertimbangan supaya dunia tahu kalau Amerika masih stabil dan mempunyai pemerintahan yg terus berjalan.

Anda harus inget di masa itu sedang terjadi Cold War, hubungan antara USA dan USSR begitu buruknya dan saling curiga satu sama lain, yg keduanya selalu dalam keadaan siap perang. Banyak orang yg menduga bahwa Russia adalah dalang penembakan president Kennedy. tetapi rupanya Russia juga sangat terkejut atas wafatnya JFK. Russia bahkan mengirimkan wakilnya ikut melayat di dalam upacara penguburan President Kennedy.  Dalam perasaan saling curiga dan siap perang, adalah merupakan hal yg luar biasa bagi Russia mengirimkan wakil untuk datang ke upacara penguburan President Kennedy.  

Sementara itu di Dallas, TX, LBJ agak ragu, dia tidak mau dilihat oleh American public sebagai orang yg opportunistic langsung mau jadi president. Terutama dimata musuh besar politiknya (his formidable adversary) adik kandung, JFK, U.S Attorney General, RFK. Makanya duduk di Air Force One, dia langsung angkat telpon dan telpon Robert F. Kennedy di Washington, D.C. Perlu anda ketahui keduanya tidak pernah berbicara kalau tidak perlu. RFK dengar berita kematian kakaknya dari bawahannya, FBI boss, J. Edgar Hoover. Sewaktu LBJ telpon RFK, dia tanya bagaimana procedurnya utk melantik seorang president. RFK tentu saja tidak tahu procedure-nya secara detail, RFK hanya jawab singkat, “I’ll find that information for you”. Sementara itu jenazah JFK sekarang sudah dimasukkan ke dalam peti dan dilarikan ke Dallas Love Field Airport menuju Air Force One. Begitu jenasah JFK dinaikkan ke Air Force One, salah satu JFK’s advisor berlari dari belakang pesawat menuju cockpit dan berteriak ke pilot, “What are we waiting for? Let’s get the hell out of here!” Sang pilot bilang kita tidak bisa terbang karena sedang menunggu judge yg akan menarik sumpah President, lalu JFK’s advisor sambil menunjukkan jarinya ke peti JFK bilang gini;

“President? My President is laying inside that coffin!!”

JFK’s advisor rupanya tidak sadar kalau LBJ berada di dalam pesawat tsb dan mendengar apa yg dia ucapkan, tetapi LBJ tidak buka mulut sama sekali. Orang2x JFK lalu kaget ketika melihat LBJ didalam pesawat tsb, as far as their concern’s this is still Kennedy’s plane! Setelah judge datang dan siap utk ambil sumpah, LBJ mencari Jackie Kennedy, LBJ mau dunia melihat Jackie berdiri disamping LBJ, ini adalah penting buat LBJ karena LBJ mau mendapat ”Restu” dari Kennedy, kalau saja Jackie Kennedy tidak berdiri disamping LBJ, LBJ takut disangka sebagai orang yg begitu opportunistic dan begitu menginginkan kursi president tanpa memperhatikan perasa’an Jackie yg baru saja kehilangan suaminya. Dan perlu anda ketahui Jackie Kennedy adalah the most famous First Lady di dalam sejarah Amerika Serikat, jadi LBJ mau mendapat restu dari Jackie sewaktu LBJ diangkat sumpahnya sebagai president. Anda bisa lihat di foto yg amat terkenal ini sewaktu LBJ diangkat sumpah sebagai 36th President of the United States, Jackie Kennedy berdiri disamping LBJ. Setelah diambil sumpah, Air Force One lalu terbang balik ke Washington, D.C. Ini ada fotonya, tolong dipasang ya Zev? Thanks!



LBJ takut kalau dia dituduh terlibat dalam conspiracy pembunuhan JFK. Perlu anda ketahui Kennedy adalah orang Utara (Massachusetts) dan Johnson adalah orang Selatan (Texas), Kennedy di tembak di Selatan (Texas) oleh orang Texas, bisa dibayangkan pasti banyak orang yg curiga kepada LBJ, terutama adik JFK, RFK yg dari dulu memang tidak suka dengan LBJ. Waktu JFK tiba di Dallas, Texas pagi itu banyak orang yg mengelu-elukan dia tetapi banyak juga orang yg protes kedatangan dia dengan poster “Yankee Go Home!!” Di dalam Amerika Serikat, sebutan “Yankee” adalah sebutan buat orang utara, sedangkan di luar Amerika Serikat, sebutan “Yankee” adalah sebutan buat semua orang Amerika. George W. Bush yg asalnya Texas selalu di sebut “Yankee” di luar America, tetapi di sini (di dalam negeri/AS) dia tidak pernah di sebut “Yankee” since he is a Southerner. Orang2x selatan banyak yg menentang Kennedy karena JFK mengeluarkan ide ttg Civil Right (Undang2x yg melarang diskriminasi antar orang kulit putih dan non kulit putih) yg sangat tidak popular di Selatan, inget daerah Selatan pada abad ke 19 pernah berperang dengan Utara karena Selatan ingin mempertahankan perbudakan dan Utara ingin menghapuskan perbudakan (Civil War)

Di atas pesawat didalam penerbangan balik ke Washington, D.C, Lyndon B. Johnson telpon Mrs. Rose Kennedy, ibunya JFK

Operator: Mrs. Kennedy, I have Mr. Johnson on the line
LBJ: Mrs. Kennedy…
Rose: Mr. President…


(LBJ merasa terharu mendengar ibunya JFK memanggil dia dengan sebutan “Mr. President”, jabatan yg baru disandang beberapa menit yg lalu. Sejenak LBJ berhenti, lalu di melanjutkan percakapannya)

LBJ: I’m really sorry Mrs. Kennedy, I wish there’s something I could’ve done
Rose: It’s all right Mr. President, I know you and the country loved Jack so much


“Jack” adalah panggilan buat “John”. Spt “Bill/Billy” for “William”; “Chuck/Charlie” for “Charles”; “Bob/Bobby” for “Robert”; “Joe/Joey” for “Joseph”, etc.

Suara Rose Kennedy terdengar kalem dan tidak menangis histeris, ini adalah suara seorang ibu yg baru saja mendengar berita anaknya ditembak mati.

Mendengar jawaban dari Rose Kennedy, LBJ tidak bisa meneruskan percakapannya lagi, dia menangis dan dia berikan telpon kepada istrinya, Lady Bird Johnson utk berbicara kepada ibunya John Fitzgerald Kennedy, Mrs. Rose Fitzgerald Kennedy.

The Kennedy’s clan

Asal anda tahu nama lengkap JFK adalah John Fitzgerald Kennedy, middle namenya JFK adalah last name ibunya sebelom nikah, Rose Kennedy was born as Rose Elizabeth Fitzgerald, beliau usianya cukup panjang, apalagi bagi seorang Kennedy, hampir mencapai 105 tahun! (July 22, 1890 – January 22, 1995). Rose Elizabeth Fitzgerald nikah dengan Joseph Patrick Kennedy tahun 1914, mereka lalu mempunyai 9 anak (4 cowok dan 5 cewek).

Dari 4 cowok, 3 meninggal karena dibunuh, hanya 1 cowok yg meninggal sampai dihari tuanya, Senator Edward M. Kennedy. Ini adalah daftar ke 9 anak2x mereka secara urut (dari yg paling tua sampai yg bungsu):
  1. Joseph Patrick Kennedy, Jr (a.k.a Joe, Jr) – Fighter pilot. Born in 1915 and killed in 1944, his plane shot by Nazi Germany during World War II
  2. John Fitzgerald Kennedy (a.k.a JFK and/or Jack Kennedy) – The 35th President. Born in 1917 and assassinated in Dallas, TX on November 22, 1963
  3. Rosemary Kennedy – Born in 1918 and died in 2005
  4. Kathleen Agnes Kennedy – Born in 1920 and died in a plane crash in 1948
  5. Eunice Mary Kennedy – Born in 1921 died recently just 2 weeks prior to Ted Kennedy’s dead, on August 11, 2009. Ini adalah ibunya Maria Shriver, mertuanya California Governor, Arnold Schwarzenegger
  6. Patricia Helen Kennedy – Born in 1924 died in 2006
  7.  Robert Francis Kennedy (a.k.a RFK and/or Bobby Kennedy) – U.S Senator from New York. Born in 1925 assassinated in Los Angeles, CA while running for U.S President on June 6, 1968
  8. Jean Ann Kennedy – Born in 1928. Satu2xnya dari ke 9 anak yg sampai detik ini masih hidup!
  9.  Edward Moore Kennedy (a.k.a Ted Kennedy) – U.S Senator from Massachusetts. Born in 1932 died recently on August 25, 2009. 

LBJ vs. RFK & JFK, Jr.

Begitu Air Force One mendarat di Andrews Air Force Base in Maryland, just outside of Washington, D.C, RFK langsung naik ke pesawat dan berlari mencari Jackie, dia sama sekali tidak menegur LBJ, his new boss, the new President of the United States. RFK later admitted that he didn’t see that LBJ was in the plane but it was hard to accept his explanation, LBJ is a big & tall man, it’s hard for you not to see him inside that plane.

Malam itu orang2x dekat LBJ mendesak supaya LBJ masuk ke White House, “You’re the president now and the president lives in the White House”. LBJ tidak mau mengikuti keinginan orang2x terdekatnya, kedua anak JFK yg masih kecil2x; Caroline Kennedy & JFK, Jr. atau sering dipanggil “John-John” sama sekali tidak mengerti apa yg terjadi, mungkin yg timbul di pikiran mereka saat itu adalah, “Where is daddy?” and “Why mommy is crying?”

Selain sang istri, Jackie Kennedy, orang yg paling terpukul atas tewasnya JFK adalah sang Jaksa Agung (U.S Attorney General), RFK. In fact, Robert was absolutely devastated, and was described by many as being a completely different man after his brother’s death. It’s really hard for Bobby to see Johnson’s sitting at his brother’s chair. Karena memang dari dulu RFK dan LBJ tidak saling cocok satu sama lain, RFK akhirnya mengundurkan diri (resign) dari jabatannya Jaksa Agung on September 3, 1964, kurang dari 10 bulan setelah JFK ditembak. Perselisihan antara RFK dan LBJ mencapai puncaknya ketika LBJ membuat keputusan mau kirim tentara ke Vietnam.

The American involvement in Vietnam was dated back to President Dwight D. Eisenhower when he underpinned the creation of a counter-revolutionary in the south to oppose the communist regime in the north during his administration in the 1950s. The arms proliferation between the communist north and capitalist south quickly escalated into a full-scale war. The Kennedy’s administration continued the previous administration’s policy by providing arsenal to the South Vietnamese Army but refused adamantly to send American troops in Vietnam. However, Kennedy’s successor, Lyndon B. Johnson, chose to engage the incendiary conflict with the North Vietnamese Army in November 1964 by sending American troops, a decision that was strongly opposed by his Attorney General, Robert Francis Kennedy.

After quitting from Johnson’s administration, Bobby ran for U.S Senate seat in New York and won it on November 1964. He became the U.S Senator from New York and launched his protest against the Vietnam War, a clear split inside the Democratic Party. 4 tahun kemudian, RFK mencalonkan diri sebagai President dari partai Democrat dan berjanji akan menghentikan perang di Vietnam, sayang dia mendapat nasib seperti kakaknya tewas ditembak sewaktu merayakan kemenangan atas California Primary di Los Angeles, CA on June 4, 1968. Dia hanya bertahan 26 jam atas luka tembakan tsb dan meninggal June 6, 1968 di dalam usia yg bahkan lebih muda dari JFK, RFK saat itu baru berusia 42 tahun.

Like his brother, JFK, RFK was also shot three times, like his brother, his fatal shot was in the head and hit his brain, like his brother he was buried in Arlington National Cemetery in Arlington, VA just across the Potomac River from Washington, D.C. You can see the pictures of both JFK’s and RFK’s graves (Zev, tolong dipasang ya? Thank you so much!)







Kalau saja RFK tidak di tembak, besar kemungkinan di dalam Election 1968 akan terjadi Nixon vs. Kennedy - Part 2, tapi kali ini, Robert F. Kennedy bukannya spt 8 tahun yg lalu, John F. Kennedy. Kita hanya dapat berandai apa yg akan terjadi seandainya RFK tidak ditembak mati ditahun 1968, akankah Nixon kalah untuk kedua kalinya? Mungkin Amerika punya 2 president dengan nama Kennedy. Mungkin Vietnam War akan berhenti jauh lebih cepat karena RFK dari awal tidak setuju dengan perang Vietnam. Tetapi kita hanya bisa berandai, the big “WHAT IF” question that has never been answered.

President John F. Kennedy dikubur dengan upacara militer pada tanggal 25 November 1963 yg bertepatan dengan ulang tahun putranya, John F. Kennedy, Jr. yg ke 3. John-John (begitu panggilannya) tentu saja tidak ingat apa2x ttg ayahnya. Junior pernah di interview, dia sering bilang, dia sering ketemu orang di jalan, perfect strangers, kasih komentar kurang lebih demikian, “He was a great man” atau “Without your dad, I wouldn’t be the man who I am today” dan masih banyak lagi komentar2x dari perfect strangers yg dia dengar ttg almarhum ayahnya. Di kamar John F. Kennedy, Jr. terpasang foto ayahnya, almarhum President John F. Kennedy. John-John sering berbicara sendiri kepada foto ayahnya, dia bilang kurang lebih gini;

“There are so many great things that I heard from so many people about you, I wish I could’ve known you better, daddy”.

Well, too bad, like father like son, John F. Kennedy, Jr. died as a young man in a plane crash on July 16, 1999. Ini ada foto JFK and JFK, Jr. pasang ya Zev? Thank you.




Selama masa jabatan LBJ sebagai president, dia selalu dibandingkan dengan JFK, “Kennedy would have done this or that”. Beberapa minggu setelah tewasnya JFK diadakan poll dan beliau masuk salah satu the best American presidents, JFK masuk dlm daftar elite sejajar dgn George Washington, Thomas Jefferson and Abraham Lincoln.  

Civil War’s martyr (Lincoln) vs. Civil Right’s martyr (Kennedy)

President John F. Kennedy seolah jadi symbol & martyr dari pada American’s modern history. Kalau di generasi sekarang, kita tanya 10 orang, “Sebutkan salah satu President AS di abad ke 19” Saya yakin 9 dari 10 orang akan menjawab, “Abraham Lincoln”, suatu nama yg sangat terkenal, mungkin president yg paling popular di abad ke 19 di AS ini, rasanya nggak akan ada orang yg jawab, “John Tyler” atau “William Henry Harrison” atau “Martin Van Buren” atau “James K. Polk” bahkan saya berani taruhan banyak dari orang2x Amerika sendiri yg belom pernah dengar nama2x president yg saya sebut diatas tadi kecuali Abraham Lincoln. Padahal mereka semua itu adalah president2x AS di abad ke 19 semua.

200 years from now when we are all long gone from the face of this earth, our future generations will answer “John F. Kennedy” if they are asked to name one American President from the 20th century. I doubt if they will name “Jimmy Carter”; “Herbert C. Hoover”; “Warren G. Harding” or “Calvin Coolidge”; even though all of them were the American Presidents from the 20th century.

Apa kesimpulannya? Apakah karena Lincoln dan Kennedy sama2x di tembak mati lalu jadi terkenal semua? Well, not necessary, there are currently 4 American Presidents assassinated while in the office; Abraham Lincoln in 1865, James A. Garfield in 1881, William McKinley in 1901 and John F. Kennedy in 1963.

But if you ask this question, “How many American Presidents were assassinated while sitting in the office of presidency?” I can guarantee most of the answers will be; “Two; Lincoln and Kennedy”. Unless if you are a history buff like me (he…he…he…), you won’t remember the other two presidents; Garfield and McKinley. Kenapa hanya 2 nama yg inget? Karena yg satu menjadi symbol & martyr Civil War (perbudakan) dan yg satu menjadi symbol & martyr Civil Right (Equality)

Kalau President Abraham Lincoln, first elected in 1860 (yg dikenal umum dengan 3 huruf ; “ABE”) ditembak mati di kepalanya disebelah istrinya pada hari Jumat dimasa liburan (Jumat Agung/Good Friday) di musim semi dan dijadikan martyr & symbol didalam menghapuskan perbudakan (CIVIL WAR) di Amerika Serikat di tahun 1865 dan digantikan oleh VPnya orang Selatan dari Tennessee, yg bernama JOHNSON, Andrew Johnson, lahir tahun 1808.

Lincoln (orang Utara; Illionis) ditembak oleh orang Selatan (Virginia) yg bernama John Wilkes Booth, known by his full name and this name that has 15 letters. Booth was born in 1839. Perlu anda ketahui biasanya middle name orang Amerika jarang dipakai dan hanya disingkat spt George W. Bush.




Hampir 100 tahun kemudian, President John F. Kennedy, elected in 1960 (yg dikenal umum dengan 3 huruf ; “JFK”) di tembak mati di kepalanya disebelah istrinya pada hari Jumat dimasa liburan (Friday after Thanksgiving) di musim gugur dan dijadikan martyr & symbol didalam menghapuskan perbedaan warna kulit (CIVIL RIGHT) di Amerika Serikat di tahun 1963 dan digantikan oleh VPnya orang Selatan dari Texas, yg bernama JOHNSON, Lyndon B. Johnson, lahir tahun 1908.

Kennedy (orang Utara; Massachusetts) ditembak oleh orang Selatan (Texas) yg bernama Lee Harvey Oswald, known by his full name and this name that has 15 letters. Oswald was born in 1939. Perlu anda ketahui biasanya middle name orang Amerika jarang dipakai dan hanya disingkat spt Richard M. Nixon. 

The unreleased documents about the assassination

Perhaps, many of you wondering after reading this article, why I didn’t touch the most controversial subject on the JFK issue, who actually killed him? 46 years have passed since that tragic day in Dallas, TX but the conspiracy theories on who was behind his assassination are still open for anyone’s interpretation. Was Oswald acted alone? Was there a second gunman who fatally shot the President? Who was actually behind Lee Harvey Oswald? The Russian? The Cuban? The organized crime (The mob/mafia)? The CIA? The Right Wing Radicals that adamantly refuse the civil right movement? The list goes on.

It has been almost half century, 46 years to be exact, since his assassination, but there are so many unreleased documents surrounding his assassinations are still kept by the authorities; to name a few, here they are;
  • 2017: All documents related to the assassination that have not been destroyed are scheduled, according to the 1992 Assassinations Records Review Board laws, to be released to the public by 2017.
  •  2039: Although the Warren Commission report was published in September 1964, President Johnson ordered the Warren Commission (The commission that investigated the assassination) documentations to be sealed against public availability until 2039.
  • 2044: Kennedy Library will release to the public on May 19, 2044 a 500-page transcript of an oral history about JFK given by Jackie before her dead in 1994.
Therefore, the JFK’s controversy is far from over. The commission’s findings have not gained majority acceptance from the general public in the USA, and many theories exist that conflict with its findings. Currently, there is no single theory which a large majority of people would agree. However, most polls show that a most people do not agree with the Warren Commission’s finding that Lee Harvey Oswald acted alone.




Frankly, I don’t quite understand why they want to keep these documents for so long. One thing for sure, there are so many imponderable questions regarding the assassination left unanswered until today.  

Personally, rather focusing on how he died or who actually cut his young life at his prime age, I would rather remember how he lived and what he has done for this country.

Without his idea, Barack Obama will never be the president of the United States, without his idea, millions of us; foreign born non-white as well as American born non-white will never thrive in this country and taste our American Dream.  

“All of us do not have equal talent, but all of us should have an equal opportunity to develop our talents” – John Fitzgerald Kennedy, 35th President of the United States (May 29, 1917 – November 22, 1963)


Greetings from the American’s Capital on this faithful day, 46 years ago. HL-DC.

Sources:
  • 3 shots that Changed America – the History Channel
  • The Kennedy Assassination: 24 Hours after – the History Channel
  • http://www.jfk-assassination.com/