Munas Golkar Sambut Empat Kandidat
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dan Wakil Ketua MPR Hajriyanto J. Thorari. 
 
Berita Dunia,Pekanbaru, - Kehadiran empat kandidat ketua umum pada pembukaan Munas ke-8 Partai Golkar di Kampar, Provinsi Riau, Senin malam, disambut meriah.

Tepuk tangan di ruangan kembali terjadi ketika Gubernur Riau Rusli Zainal yang juga Ketua DPD I Golkar Riau menyampaikan pidato sebagai tuan rumah. Sebagai tuan rumah, Riau berterima aksih diberi kepercayaan menyelenggarakan munas, katanya.

Rusli kemudian menyebutkan bahwa sejauh ini ada empat kandidat ketua umum Partai Golkar yang sudah menyatakan siap, yaitu Aburizal Bakrie, Surya paloh, Hutomo Mandala Putra dan Yuddy Chrisnandi.

Setiap menyebutkan nama kandidat, hadirin terutama pendukung kandidat bertepuk tangan dan meneriakan yel. Hal itu menyebabkan suasana gemuruh dari ruang pembukaan.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pidato pembukaan setelah sebelumnya Ketua Panitia Panitia Penyelenggara Andi Matalatta juga menyampaikan sambutan.

Pembukaan munas ditandai dengan menabuh kompang, alat musik tradisional Riau yang biasa ditabuh untuk menyambut tamu penting. JK menabuh kompang bersama Andi Matalatta dan Rusli Zainal di podium.

Tabuhan kompang oleh JK dan dua tokoh Golkar itu disambut tim atau satu kelompok penabuh kompang yang ada di samping bagian depan podium. Suasana kemudian diwarnai dengan suara musik kompang.

Usai pembukaan, jadwal resmi munas dilanjutkan Selasa (6/10) dengan agenda pengesahan jadwal acara dan tata tertib serta pemilihan pimpinan sidang, dilanjutkan penyampaian pertanggungjawaban DPP Golkar periode 2004-2009, pemandangan DPD Golkar atas pertanggungjawaban DPP.

Selanjutnya, agenda munas adalah tanggapan DPP Golkar atas pemandangan umum dari DPD Golkar, pernyataan munas terhadap pertanggungjawaban, pernyataan demisioner kepengurusan DPP Golkar serta penyerahan panji-panji Golkar, penjelasan materi munas dan pembentukan komisi-komisi.
(Antara)