Sabtu, September 19, 2009

Umat Islam Kota New York Kampanyekan Libur Sekolah pada Hari Raya

Berita Dunia,New york-Umat Islam di kota New York AS saat ini berkampanye untuk menambahkan dua hari libur keagamaan Islam pada kalender pendidikan di sekolah-sekolah umum - seperti kalender hari libur sekolah yang ada untuk umat Kristen dan Yahudi, dan mereka berjanji untuk membawa kasus ini ke arena politik dalam pertempuran melawan walikota yang dengan tegas menentang gagasan. "Kota ini dianggap kota yang paling beragam di dunia," kata anggota dewan kota Robert Jackson, seorang Muslim dari Manhattan, mengatakan kepada Wall Street Journal pada Selasa kemarin (15/9).
"Pemerintah kota dan aturan hukum harus mencerminkan hal itu."
Kelompok-kelompok Muslim di kota mendesak para pejabat untuk meliburkan sekolah-sekolah umum pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Mereka telah meningkatkan kampanye mereka pada penghujung bulan suci Ramadhan ini, berharap para pejabat akan merespons tuntutan mereka dan anak-anak mereka akan punya kesempatan untuk merayakan hari raya Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.
Sekolah-sekolah umum di kota New York, merupakan wilayah negara dengan sistem sekolah terbesar, telah memberlakukan hari libur bagi hari keagamaan umat Kristen seperti Natal dan hari keagamaan Yahudi seperti Rosh Hashanah dan Yom Kippur.
Dan liburan selama seminggu pada musim semi ini juga sudah dijadwalkan bertepatan dengan hari Paskah.
Kurangnya hari libur keagamaan bagi anak-anak Muslim yang sekolah disekolah-sekolah umum di New York membuat para orang tua lebih memilih anaknya untuk membolos sekolah selama hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Sedangkan sebagian orang tua muslim yang lain memilih menunda perayaan hari raya tersebut di keluarga mereka sampai akhir pekan berikutnya.
Sekolah-sekolah di kota NY berpendapat bahwa mereka telah mengizinkan para siswa untuk meliburkan diri pada hari-hari ketika mereka harus merayakan hari raya keagamaan.
Namun keluarga Muslim, seperti Linda Sarsour' mengatakan bahwa anak-anak mereka merasa tersinggung ketika mereka disuruh memilih untuk tinggal di rumah meliburkan diri dari kelas hanya untuk mempraktikkan keyakinan mereka yang beragama Islam.
Mengenali hari-hari keagamaan adalah bagian dari cara untuk diterima di tengah masyarakat kita," kata Sarsour yang merupakan ibu dari tiga orang anak.
Menurut Koalisi untuk Liburan Sekolah bagi siswa Islam, para siswa Muslim membentuk sekitar 12 persen dari siswa di sekolah-sekolah umum di New York City.
Di tempat lain di seluruh AS, sebagian besar mengakui hari libur keagamaan untuk umat Islam.
Dearborn, Michigan, di mana hampir setengah dari 18.000 siswanya adalah Muslim, diyakini merupakan kota pertama yang menerapkan kebijakan sekolah untuk meliburkan sekolah pada hari-hari besar keagamaan Islam.
Beberapa kota di New Jersey sekarang juga telah menerapkan libur bagi hari raya umat Islam.(www.eramuslim.com)

Tidak ada komentar: