Senin, September 14, 2009

Uang dari Luar Negeri Melejit

TKI Mengirim Lebih Banyak Jelang Lebaran

Berita Dunia,JAKARTA, - Bisnis pengiriman uang dari luar negeri atau remittance yang dilakukan perbankan meningkat pesat. Perbankan nasional juga semakin giat membuka gerai pengiriman uang baru di luar negeri untuk meningkatkan basis nasabah.
Pada Agustus 2009, jumlah pengiriman uang dari luar negeri melalui BNI tercatat Rp 17,35 triliun, meningkat 17 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 14,82 triliun.
Selama periode Januari-Agustus 2009, total jumlah uang yang dikirim ke Tanah Air melalui BNI sekitar Rp 100 triliun. BNI menargetkan, selama tahun ini nilai pengiriman uang ditetapkan Rp 200 triliun.
Direktur Treasuri dan Internasional BNI Bien Subiantoro, Jumat (11/9) di Jakarta, menjelaskan, peningkatan nilai pengiriman uang yang signifikan pada Agustus 2009 dipicu karena adanya bulan Ramadhan.
”Setiap Ramadhan, tenaga kerja Indonesia di luar negeri biasanya mengirimkan uang lebih besar kepada keluarganya di Indonesia untuk persiapan Lebaran,” kata Bien.
Peningkatan volume pengiriman uang juga disebabkan dalam beberapa bulan terakhir, BNI gencar membuka gerai pengiriman uang di sejumlah negara. Pada bulan lalu, BNI membuka gerai di Hongkong dan Singapura.
”Kami juga tengah menjajaki penambahan gerai di Korea Selatan dan Taiwan,” tutur Bien. Di Korea Selatan, jumlah TKI tercatat 30.000 orang, sedangkan di Taiwan sekitar 130.000 orang.
Memanfaatkan TKI
Felia Salim, Wakil Direktur Utama BNI, saat meresmikan gerai pengiriman uang di Singapura mengatakan, prospek pengiriman uang di Singapura sangat bagus mengingat ada 110.000 orang warga Indonesia di Singapura yang secara rutin melakukan transaksi pengiriman uang.
”Bisnis pengiriman uang merupakan salah satu fokus BNI yang ingin menjadi transactional banking terbesar di Indonesia,” papar Felia Salim.
Saat ini BNI memiliki 5 cabang, yakni di Singapura, Hongkong, Tokyo, London, dan New York, serta 1.100 bank koresponden di seluruh dunia.
BNI juga telah menambah gerai pengiriman uang di beberapa negara di Timur Tengah, antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Jordania, dan Aljazair.
Selain BNI, Bank Mandiri juga gencar meningkatkan bisnis pengiriman uang dari luar negeri. Setelah pada bulan Agustus 2009 menandatangani kerja sama dengan dua bank asal China, ICBC dan Bank of China, untuk transfer mata uang yuan, mulai bulan September ini Bank Mandiri siap melayani pengiriman uang dari Malaysia, khususnya membidik pasar TKI.
”Pada 3 September 2009, Bank Negara Malaysia telah menyetujui Bank Mandiri membuka layanan pengiriman uang di Malaysia,” ujar Thomas Arifin, Direktur Treasuri dan Internasional Bank Mandiri.
Menurut dia, layanan pengiriman uang di Malaysia akan dilakukan oleh Mandiri International Remittance (MIR), anak perusahaan Bank Mandiri yang secara khusus didirikan untuk mengembangkan bisnis pengiriman uang Bank Mandiri.
Izin tersebut sejalan dengan strategi Bank Mandiri untuk meningkatkan pendapatan dari jasa (fee based) pengiriman uang dari Malaysia ke Indonesia, Singapura atau negara lain di mana Bank Mandiri memiliki cabang.
Menurut Thomas, pemilihan Malaysia sebagai lokasi pengembangan bisnis pengiriman uang Bank Mandiri cukup beralasan mengingat jumlah TKI di Malaysia lebih dari 2 juta orang. Sementara itu, jumlah TKI yang diberangkatkan ke Malaysia meningkat rata-rata 15 persen setiap tahun. (www.kompas.com)

Tidak ada komentar: