Senin, September 14, 2009

AS Ingin Pertemuan Tingkat Tinggi dengan Iran

Berita Dunia,Washington- Amerika Serikat Jumat mengatakan berharap untuk bisa mengadakan pembicaraan multilateral dengan Iran segera guna menguji kesediaan negara itu mengatasi masalah nuklir dan lain-lain, meskipun kecewa dengan usulan Iran.

Sebelumnya di Brussels, Uni Eropa mengatakan AS dan lima negara besar lainnya sedang menghubungi Iran, dalam rangka mengupayakan pertemuan penting dengan Teheran berkaitan dengan dengan paket usulannya itu.

"Jika anda melihat dokumen Iran, dikatakan bahwa bangsa Iran kini siap untuk memasuki dialog dan perundingan, dan lain-lain," kata Philip Crowly, Asisten Menteri Luar Negeri AS bidang hubungan masyarakat seperti dikutip AFP.

"Kami akan mengupayakan pertemuan secepat mungkin, dan kami akan berusaha menguji kesediaan Iran untuk mengatasi masalah tersebut," kata Crowley kepada wartawan.

Crowley berharap pertemuan itu melibatkan pejabat-pejabat senior dari Iran dan P5-plus-1, atau lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang berhak veto, yaksi AS, Rusia, China, Inggris, Pranchis dan Jerman.

"Berdasarkan sikap masyarakat internasional, masalah utama kami adalah persoalan nuklir. Jika kami melakukan pembicaraan, kami akan berencana mengemukakan masalah nuklir," kata Crowley.

"Kami akan berharap, seperti kami katakan pada awal pekan ini di Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), bahwa Iran akan memilih untuk sepakat dengan masyarakat internasional, mengatasi masalah-masalah kami mengenai program nuklir," katanya.

"Namun itu adalah bukan sekadar pertemuan, karena dalam pertemuan itu akan bisa diamati apakah Iran bersedia bersama kita mengatasi masalah serius itu," kata Crowley.

Brussels dan Washington menganggap usul yang diajukan Iran Rabu kepada P5-plus-1 tidak cukup.

Satu kelompok jurnalis investigatif nirlaba AS, Pro Publica, Kamis mengatakan pihaknya memperoleh salinan usulan Iran, dalam mana Teheran mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mengadakan perundingan-perundingan secara komprehensif, mencakup semua masalah dan bersifat konstruktif.

Perundingan-perundingan akan ditujukan untuk mengatasi masalah perlucutan nuklir, di samping kerangka kerja sama global bagi penggunaan `energi nuklir yang bersih,` menurut dokumen yang diterbitkan di laman Internet Pro Publica itu.

Namun usulan itu tidak ditujukan pada program nuklir yang dikembangkan Iran.

Dalam reaksi pertamanya atas usulan itu, Crowley Kamis mengatakan: "Iran tak sepenuhnya responsif kepada keprihatinan kami yang sangat besar, terhadap program nuklir Iran."

Jumat, seorang pejabat senior Deplu menyebut paket itu `mengecewakan.`

AS mengemukakan momok putaran lain dari sanksi-sanksi jika ternyata Iran gagal memenuhi keinginan masyarakat internasional, khususnya berkaitan dengan program pengayaan uranium, yang ditakutkan Washington bertujuan untuk membangun bom nuklir.

Tapi Teheran menolak tudingan-tudingan dan mengatakan, program nuklirnya adalah untuk pengadaan energi untuk kepentingan damai.(www.antaranews.com)

Tidak ada komentar: